ANALISIS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI TATA KELOLA KEPEGAWAIAN DI SMKN 1 LAMONGAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada Mata Pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian di SMKN 1 Lamongan. Adanya analisis tersebut adalah untuk mengetahui kesesuaian penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) terhadap sintaks model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara terstandar dan angket kepada siswa kelas XII OTKP 1 di SMKN 1 Lamongan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan Model Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat saling berdiskusi dengan kelompoknya sehingga proses pembelajaran menjadi lebih komunikatif. Adanya model pembelajaran NHT dapat melatih rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru serta dapat melatih keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapatnya baik di dalam kelompok maupun di depan kelas. Dalam penerapan model pembelajaran NHT melalui 6 langkah yaitu: Langkah 1 Persiapan: guru menyiapkan skenario pembelajaran beserta dengan materi dan penugasan serta Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan diberikan pada siswa. Pembuatan skenario pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran yang akan digunakan dan berisikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu semangat dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang prosedur model pembelajaran NHT yang bertujuan agar siswa memahami prosedur model pembelajaran NHT yang akan digunakan dalam proses pembelajaran; Langkah 2 Pembentukan Kelompok: guru membentuk kelompok berdasarkan urutan yang ada di presensi, dimana siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang siswa. Setelah kelompok terbentuk maka masing-masing siswa berkumpul bersama dengan kelompoknya. Selanjutnya guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok dengan nama yang berbeda untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya; Langkah 3 Pengamatan: guru memastikan siswa mempunyai buku paket untuk mempermudah siswa dalam menyelesaikan tugas pada LKS. Guru melakukan pengamatan kepada setiap kelompok dalam menyelesaikan penugasan yang ada di LKS dengan cara berkeliling menuju meja kelompok dan memastikan bahwa semua kelompok dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan jika ada yang mengalami kesulitan guru akan memberikan arahan dan bimbingan; Langkah 4 Diskusi Masalah: guru meminta siswa untuk dapat bekerja sama dengan kelompoknya dan saling mengungkapkan pendapatnya dengan tujuan agar siswa dapat berinteraksi bersama dengan anggota kelompoknya dan saling membantu satu sama lain dalam memecahkan masalah, siswa dapat bertukar pikiran sehingga menemukan solusi bersama. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan bervariasi dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum untuk diskusi masalah; Langkah 5 Memanggil Nomor Anggota atau Pemberian Jawaban: guru memanggil salah satu nomor dari anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya yang dilakukan secara acak sehingga siswa harus lebih mempersiapkan diri untuk menyiapkan hasil diskusinya. Setelah selesai memaparkan hasil diskusi, kelompok lain memberikan tanggapan terkait hasil pemaparan. Kemudian guru memberikan penilaian terhadap keaktifan siswa selama menggunakan model pembelajaran NHT; Langkah 6 Memberikan Kesimpulan: guru memberikan kesimpulan berupa evaluasi terkait pemaparan yang dilakukan oleh siswa dalam bentuk saran dan masukan. Guru bersama dengan siswa memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Numbered Head Together; Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian.

The purpose of this study was to analyze the use of the Numbered Head Together (NHT) learning model in the Civil Service Automation Subject at SMKN 1 Lamongan. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The existence of this analisys is to determine the suitability of the use Numbered Head Together (NHT) learning model to the syntax of the Numbered Head Together (NHT) learning model. Data collection techniques used in the study were standardized interviews and questionnaires to students of class XII OTKP 1 at SMKN 1 Lamongan. The validity of the data in this study used triangulation of sources. The data analysis technique used the Miles and Huberman Model which consisted of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the Numbered Head Together (NHT) learning model is a learning model that requires students to be able to discuss with their groups so that the learning process becomes more communicative. The existence of the NHT learning model can train students 'sense of responsibility for the assignments given by the teacher and can train students' courage to express their opinions both in groups and in front of the class. In the application of the NHT learning model through 6 steps, namely: Step 1 Preparation: the teacher prepares learning scenarios along with materials and assignments as well as Student Worksheets (LKS) to be given to students. The making of learning scenarios is adjusted to the learning model that will be used and contains steps for learning activities using the NHT learning model. The teacher provides motivation to students to always be enthusiastic in the learning process. Furthermore, the teacher provides an explanation of the procedures for the NHT learning model which aims to make students understand the procedures for the NHT learning model to be used in the learning process; Step 2 Group Formation: the teacher forms groups based on the order in the attendance, where students are divided into 6 groups and each group consists of 6 students. After the group is formed, each student gathers together with the group. Then the teacher gives a number to each student in the group and the name of the group with a different name to present the results of the group discussion; ; Step 3 Observation: the teacher ensures that students have textbooks to make it easier for students to complete assignments on the worksheets. The teacher observes each group in completing the assignment in the LKS by going around to the group table and ensuring that all groups can work on the assignment given by the teacher and if anyone experiences difficulties the teacher will provide direction and guidance; Step 4 Problem Discussion: the teacher asks students to be able to work together with their groups and express their opinions with the aim that students can interact together with group members and help each other in solving problems, students can exchange ideas so that they find solutions together. Furthermore, the teacher gives questions varying from specific to general in nature for problem discussion; Step 5 Calling Member Numbers or Giving Answers: the teacher calls one of the group members' numbers to present the results of their group discussions which are carried out randomly so that students must be better prepared to prepare the results of the discussion. After finishing presenting the results of the discussion, the other groups gave their comments regarding the results of the presentations. Then the teacher provides an assessment of student activeness while using the NHT learning model; Step 6 Giving Conclusions: the teacher provides conclusions in the form of evaluations related to the exposure made by students in the form of suggestions and input. The teacher together with the students gives a conclusion at the end of the lesson.

Keywords: Numbered Head Together Learning Model; Staffing Automation.