Derdah Sajrone Cerbung "Mikul Dhuwur Mendhem Jero" Anggitane Tiyasti (Tintingan Sosiokultural)
Conflict In Short Story "Mikul Dhuwur Mendhem Jero" Written By Tiyasti (Study Socio-culture)
KONFLIK DALAM CERBUNG “MIKUL DHUWUR MENDHEM JERO”
CIPTAAN TIYASTI
(Kajian Sosiokultural)
Yeny Windy Pratiwi
14020114029
ABSTRAK
Cerbung Mikul Dhuwur Mendhem Jero tersusun dengan kata-kata yang baik tetapi tetap mengandung keindahan. Tiyasti mengarang cerbung ini dengan menitik beratkan terhadap keadaan sosial, khususnya mengenai konflik. Konflik seperti tidak bisa dipisahkan dari masyarakat di kehidupan. Setiap ora menciptakan dengan mempunyai watak yang beda, sehingga konflik tidak bisa dielakkan lagi. Bab lain yang narik perhatian dari cerbung ini yaitu adanya keluarga yang menimbulkan konflik. Keluarga yang mempunyai sifat aman sejahtera, ternyata bisa menimbulkan konflik di keluarga dalam cerbung.
Rumusan masalah penelitian yaitu: 1) apa arti dan makna mikul dhuwur mendhem jero dalam sistem sosial budaya masyarakat Jawa? 2) bagaimana pergambaran konflik berupa konflik sosial keluarga dalam cerbung mikul dhuwur mendhem jero karangan Tiyasti? 3) bagaimana relevansi/hubungan nilai-nilai etika dalam cerbung mikul dhuwur mendhem jero karangan Tiyasti? 4) apa saja nilai-nilai yang diterapkan masyarakat dan apa hubungannya konflik sosial keluarga sama kenyataan sekarang dalam cerbung mikul dhuwur mendhem jero karangan Tiyasti?. Tujuan penelitian yaitu: 1) menjelaskan apa arti dan makna mikul dhuwur mendhem jero dalam sistem sosial budaya masyarakat Jawa. 2) menjelaskan pergambaran konflik berupa konflik sosial keluarga dalam cerbung mikul dhuwur mendhem jero karangan Tiyasti. 3) menjelaskan relevansi/hubungan nilai-nilai etika dalam cerbung mikul dhuwur mendhem jero karangan Tiyasti. 4) menjelaskan apa saja nilai-nilai yang diterapkan masyarakat dan apa hubungannya konflik sosial keluarga sama kenyataan sekarang dalam cerbung mikul dhuwur mendhem jero karangan Tiyasti.
Penelitian ini juga mempunyai menfaat, yaitu: 1) bisa memberikan motivasi menimbulkan ide-ide yang kreatif dan inovatif dan penelitian selanjutnya bisa lebih baik. 2) penelitian ini diharapkan bisa menjadikan hasil penelitian digunakan sebagai media buat pembelajaran, khususnya mahasiswa. Terhadap peneliti diharapakan bisa melaksanakan ilmu dan keterampilan yang sudah diterima. 3) penelitian ini diharapkan bisa digunakan buat pembelajran basa Jawa khususnya pembelajaran mengenai sastra lan bisa menjadikan pembelajaran yang bisa jadi contoh kehidupan di masyrakat.
Penelitiam yang mengkaji perihal konflik dalam cerbung mikul dhuwur mendem jero karangan Tiyasti ini ditliti menggunakan metode deskriftif kualitatif. Metode deskriftif kualitatif ini dirasa cocok karena tidak menitik beratkan ke angka-angka tetapi lebih menitik beratkan perihal kata-kata.
Hasil penelitian ini yaitu: 1) Anak harus menunjukkan perilaku yang baik. 2) Anak harus nurut orang tua. 3) meninggikan orang tua dengan menitik beratkan pendidikan. 4) anak harus menjadi rahasia orang tua. 5) menjungjung tinggi adat leluhur. Penyebab terjadinya konflik: 1) karakteristik saben pawongan yang beda. 2) budaya yang berbeda. 3) keperluan yang beda. Penyelesaian konflik yaitu: 1) Damai, 2) Kemenangan Salah satu Pihak.
Kata kunci: konflik, cerbung, kulawarga, anak
CONFLICT IN SHORT STORY “MIKUL DHUWUR MENDHEM JERO”
WRITTEN BY TIYASTI
(Study social-culture)
ABSTRACT
A short story titled “Mikul Dhuwur Mendhem Jero” has a good and beautiful words arrangement. The story is written by Tiyasti which focused on social situation, especially in social conflict. Every person in the world has different and unique characters. Moreover, this situation sometimes is the reason why social conflicts came up. A chapter discussing about family conflict also found in the story which makes the story will be more interesting as we know that family is the most comfortable organization for every individual in the world.
Based on the background, this study is conducted to answer these following research questions: 1) What does “Mikul Dhuwur Mendhem Jero” mean in Javanese social-culture life? 2) How does the story “Mikul Dhuwur Mendhem Jero” elaborate the social-family conflict? 3) How do the moral values connect each other in the story? 4) What are the moral values from the story that people apply to their life and what are the connections between the story’s social-family conflict and people’s?
The aim of the study is for explaining the meaning of “Mikul Dhuwur Mendhem Jero”, elaborating “Mikul Dhuwur Mendhem Jero” in Javanese social-culture life, showing the connection of the story’s moral values, and explaining what the moral values that people apply to their life are and showing the connections between the story’s social-family conflict and people’s. By conducting this study, the researcher expects that this research will give much motivation and creative ideas in writing a short story, teachers or college students will use this study or the story as their learning media, and for improving Javanese subject learning in schools.
This study designed as qualitative research, especially descriptive qualitative. The researcher believed that the research design is suitable due to focusing in words rather than numbers.
According to the result, it is found that children need to show up their good attitude, children need to obey their parents, praise their parents above the education, children need to be parent’s secret, and uphold the culture. In addition, these are the reasons on how conflict come namely every person has their own characters and different culture and needs. Last, the conflict resolution has done in a peace and winning by one side.
Keywords: conflict, short story, family, children