Konflik Politik Dalam Novel Tetralogi Dangdut Karya Putu Wijaya (Kajian Sosiopragmapsikologi)
Conflict of Politics in Dangdut Tetralogy Novel by Putu Wijaya (Sociopragmapsychology Perspective)
Abstrak
Andharu, Devito, 2021, Konflik Politik Dalam Novel Tetralogi Dangdut Karya Putu Wijaya (Kajian Sosiopragmapsikologi). Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya. Promotor Prof Dr. Haris Supratno, M.Pd. dan Kopromotor Prof. Dr. Darni, M.Hum.
Kata-kata kunci : Novel, Konflik Politik, Sosiopragmapsikologi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) Bentuk Konflik dalam Novel Tetralogi Dangdut karya Putu Wijaya, (2) Fungsi Konflik dalam Novel Tetralogi Dangdut karya Putu Wijaya, (3) Gejala Konflik dalam Novel Tetralogi Dangdut karya Putu Wijaya.
Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif, bila ditinjau dari gayutan dengan konflik politik, digunakan pendekatan sosiopragmapsikologi. Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji empat novel yang merupakan seri dari Teralogi Dangdut karya Putu Wijaya. Keempat novel tersebut meliputi : Dangdut, Nora, Mala, dan Indonesia. Data pada penelitian ini berupa kata, frase, kalimat, paragraf, serta wacana yang ada di dalam sumber data. Teknik Pengumpulan data menggunakan teknik pustaka. Teknik Analisis data menggunakan Teknik deskriptif analitis. Teknik Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk Konflik dalam Novel Tetralogi Dangdut karya Putu Wijaya, meliputi: Penciptaan Konflik, Penciptaan Skenario Paranoid, dan Perekayasaan Peristiwa. Penciptaan Konflik melalui penyebaran artikel SARA, Penciptaan Konflik melalui Perebutan Uang, Penciptaan Konflik melalui Ancaman Pembunuhan,.Penciptaan Skenario Paranoid, meliputi: Penciptaan Skenario Paranoid dalam Bentuk Teror, Penciptaan Skenario Paranoid dalam Bentuk Pembunuhan, Perekayasaan Peristiwa, meliputi: Perekayasaan Peristiwa Pengkambinghitaman, Perekayasaan Peristiwa Kepemilikan Saham, Perekayasaan Peristiwa Pemecatan. (2) didapatkan hasil temuan terkait Fungsi Konflik dalam Novel Tetralogi Dangdut karya Putu Wijaya, meliputi: Fungsi Asertif dan Fungsi Ekspresif. Fungsi Asertif Perebutan Uang dan Fungsi Asertif Perebutan Saham. Fungsi Ekspresif, terdiri atas: Fungsi Ekspresif dengan tujuan membuat lawan menjadi syok, Fungsi Ekspresif dengan tujuan membuat lawan menjadi depresi. Dan (3) Gejala Konflik dalam Novel Tetralogi Dangdut karya Putu Wijaya, meliputi: Kecemasan Realistik dan Neurotik. Kecemasan Realistik, meliputi: Kecemasan Realistik dari adanya bahaya eksternal berupa ancaman dan Kecemasan Realistik dari adanya bahaya eksternal berupa cek. Kecemasan Neurotik, meliputi: Kecemasan Neurotik yang menunjukkan ketidakmampuan dalam mengendalikan diri dan Kecemasan Neurotik yang menunjukkan kegugupan.