PERKEMBANGAN SANGGAR TARI LUNG AYU DI JOMBANG TAHUN 2005-2015
THE DEVELOPMENT OF THE LUNG AYU DANCE STUDIO IN JOMBANG 2005-2015
Kesenian lokal kini mulai terdesak oleh pengaruh budaya asing. Fenomena ini apabila dibiarkan akan menyebabkan kemerosotan nilai-nilai kesenian lokal. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan upaya pelestarian kesenian lokal khususnya pada seni tari dengan membentuk suatu wadah berupa sanggar tari. Sanggar Tari Lung Ayu merupakan sanggar tari yang terus melestarikan kesenian tari tradisional ditengah masuknya budaya asing ke indonesia. Penelitian tentang perkembangan sanggar tari di Jombang masih minim dilakukan, maka dari adanya latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Bagaimana perkembangan sanggar tari Lung Ayu di Jombang tahun 2005-2015, (2) Bagaimana kontribusi sanggar tari Lung Ayu dalam melestarikan seni tari tradisional di Jombang tahun 2005-2015.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan antara lain: (1) Heuristik, merupakan prosedur mencari dan menemukan berbagai sumber yang diperlukan dalam penelitian sejarah; (2) Kritik sumber, merupakan suatu proses pengujian terhadap kredibilitas dan otensitas sumber, serta relevan tidaknya suatu sumber sejarah; (3) interpretasi atau penafsiran, yaitu tahapan mencari hubungan antar fakta dengan cara menganalisis dan menafsirkan sehingga memperoleh alur yang sistematis; (4) Historiografi, merupakan tahap penulisan hasil penelitian yang disusun secara kronologis dan analisis.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Sanggar Tari Lung Ayu di Jombang didirikan oleh Bapak Dian Sukarno dan istrinya Ibu Lukiati pada tanggal 23 September 2005. Sanggar ini berdiri sebagai bentuk titik terang dari keresahan para seniman akibat kurangnya sumber daya kepenarian di Jombang, karena kondisi sanggar tari di Jombang sempat vakum kurang lebih selama sepuluh tahun. Sanggar ini mulai tahun 2005-2015 mengalami perkembangan dalam aspek tempat latihan, jumlah anggota (siswa tari), serta aktivitas kekaryaan dan pementasan. Kontribusi Sanggar Tari Lung Ayu dalam melestarikan seni tari di Jombang adalah dengan menjaga keberadaan seni tari tradisional meliputi konsep pemanfaatan, pengembangan, dan penyebarluasan kepada masyarakat Jombang melalui kegiatan pendidikan tari, pelatihan tari, dan pementasan secara internal dan eksternal.
Local art is now starting to be pushed by the influence of foreign cultures. This phenomenon, if left unchecked, will lead to a decline in local artistic values. To overcome this, it is necessary to preserve local arts, especially in the art of dance by forming a container in the form of a dance studio. Lung Ayu Dance Studio is a dance studio that continues to preserve traditional dance arts amid the entry of foreign cultures into Indonesia. Research on the development of dance studios in Jombang is still minimal, so from this background this research was carried out. This study aims to analyze (1) how the development of the Lung Ayu dance studio in Jombang in 2005-2015, (2) how the contribution of the Lung Ayu dance studio in preserving traditional dance art in Jombang in 2005-2015.
This study uses a historical research method which consists of four stages, including: (1) Heuristics, is a procedure for finding and finding various sources needed in historical research; (2) Source criticism, is a process of testing the credibility and authenticity of the source, as well as the relevance of a historical source; (3) interpretation or interpretation, namely the stage of finding the relationship between facts by analyzing and interpreting so as to obtain a systematic flow; (4) Historiography, is the stage of writing research results arranged in chronological order and analysis.
The results obtained indicate that the Lung Ayu Dance Studio in Jombang was founded by Mr. Dian Sukarno and his wife Mrs. Lukiati on September 23, 2005. This studio was established as a bright spot for the restlessness of the artists due to the lack of dancing resources in Jombang, due to the condition of the dance studio. in Jombang had a vacuum for approximately ten years. From 2005-2015, this studio experienced developments in the aspect of the training ground, the number of members (dance students), as well as creative activities and performances. The contribution of the Lung Ayu Dance Studio in preserving the art of dance in Jombang is to maintain the existence of traditional dance including concept of utilization, development, and dissemination to the Jombang community through dance education activities, dance training, and performances internally and externally.