Implementasi kurikulum 2013 dipengaruhi oleh faktor sumber belajar, yaitu buku teks. Buku teks menjadi acuan sekolah yang memuat materi pembelajaran dan pertanyaan perlatihan untuk pembelajaran yang terarah dan mencapai hasil optimal. Pertanyaan perlatihan bertujuan untuk mengasah kemampuan peserta didik, utamanya pertanyaan berkategori penalaran untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Pertanyaan kategori penalaran erat kaitannya dengan level kognitif tingkat tinggi Anderson dan Krathwohl, yakni menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Taksonomi Anderson dan Krathwohl selain membahas dimensi proses kognitif juga membahas dimensi pengetahuan, yakni pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Penelitian ini bertujuan mengkaji level kognitif tingkat tinggi pada buku siswa tingkat SMP terbitan Kemendikbud yang meliputi (1) level kognitif kemampuan menganalisis, (2) level kognitif kemampuan mengevaluasi, (3) level kognitif kemampuan mencipta dan diuraikan pula dimensi pengetahuan yang dilatihkan pertanyaan perlatihan. Penelitian yang berpendekatan kualitatif ini, menggunakan teknik dokumentasi dan teknik baca catat untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan fokus penelitian. Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengujian keabsahan data dua teknik, yakni ketekunan dan triangulasi. Triangulasi dilakukan oleh validator ahli dalam bidang pembelajaran, khususnya buku teks pelajaran. Data penelitian ini berfokus pada pertanyaan perlatihan berkategori penalaran yang ditandai oleh kata kerja operasional sesuai dengan taksonomi Anderson dan Krathwohl dalam tiga buku siswa, yakni kelas VII, VIII, dan IX terbitan Kemendikbud.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa proses kognitif menganalisis tampak dengan beberapa aktivitas kognitif, yakni adalah memilah, memilih, dan memadukan. Pada proses kogntif tingkat tinggi kedua, yaitu mengevaluasi terdapat aktivitas kognitif memeriksa, mendeteksi, mengkritik, dan menilai. Selanjutnya adalah proses kognitif tertinggi, yaitu mencipta dengan aktivitas kognitif mendesain, memproduksi, dan mengonstruksi yang ditandai dengan kata kerja seperti menganalisis dan mengevaluasi. Proses kognitif paling dominan adalah menganalisis dan mencipta, sedangkan dimensi pengetahuan paling dominan adalah pengetahuan konseptual subjenis klasifikasi dan kategori. Setelah pengetahuan konseptual, dimensi pengetahuan selanjutnya adalah pengetahuan faktual subjenis terminologi dan subjenis detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik dinyatakan kurang. Sementara pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan sajian data termasuk kurang sekali untuk dilatihkan. Dimensi pengetahuan metakognitif dan prosedural yang kurang dilatihkan dalam buku siswa didasari buku siswa Bahasa Indonesia berbasis teks bacaan. Teks bacaan erat kaitannya dengan konsep atau kriteria tentang unsur pembangun suatu teks. Pertanyaan metakognitif yang kurang disebabkan pertanyaan diletakkan setelah materi suatu teks selesai diajarkan atau dibahas. Selain itu, capaian metakognitif pengetahuan diri dipasangkan dengan pertanyaan kemampuan mengevaluasi sehingga pertanyaan capaian metakognitif kurang.
Kata Kunci: level kognitif tingkat tinggi, pertanyaan perlatihan, dan buku siswa Bahasa Indonesia.
The implementation of the 2013 curriculum was influenced by learning resource factors, namely textbooks. Textbooks are the school's reference for learning material and exercises for targeting and achieving optimal learning goals. The exercises aim to sharpen the ability of students, mainly questions categorized by reasoning to face the challenges of the 21st century. The reasoning category questions are closely related to Anderson and Krathwohl's high cognitive level theory, namely analyzing, evaluating, and creating. Anderson and Krathwohl's taxonomy besides discussing the dimensions of cognitive processes also discussed the dimensions of knowledge, namely factual, conceptual, procedural, and metacognitive knowledge.
This study aims to examine the high level of cognitive in the junior high school students' books published by the Ministry of Education and Culture which includes (1) cognitive level of analytical ability, (2) cognitive level of evaluation ability, (3) cognitive level of ability to create and also outlined the dimensions of knowledge that are trained in training questions. This qualitative-approach study uses documentation and field note techniques to collect data that is consistent with the focus of the study. After the data is collected, testing the validity of the data of two techniques, namely perseverance and triangulation. Triangulation is carried out by expert validators in the field of learning, especially textbooks. The data of this study focus on training questions categorized by reasoning which are marked by operational verbs in accordance with Anderson and Krathwohl's taxonomy in three student books, namely seventh, eighth, and ninth grade by the Ministry of Education and Culture
Based on the results of data analysis, it can be concluded that the cognitive process of analyzing appears with some cognitive activity, which is sorting, selecting, and integrating. In the second high-level cognitive process, namely evaluating, there are cognitive activities checking, detecting, criticizing, and evaluating. Next is the highest cognitive process, which is creating with the cognitive activities of designing, producing, and constructing which are characterized by verbs such as analyzing and evaluating. The most dominant cognitive process is analyzing and creating, while the most dominant dimension of knowledge is conceptual knowledge sub-types classifications and categories. After conceptual knowledge, the next dimension of knowledge is factual knowledge sub-types of terminology and specific sub-types of details and elements which are stated as lacking. While procedural and metacognitive knowledge based on data presentations is very poor for training. The dimensions of metacognitive and procedural knowledge that are not sufficiently trained in students’ books are based on Indonesian textbooks based on reading texts. The reading text is closely related to the concept or criteria about the building elements of a text. The less metacognitive questions are caused by questions which are placed after the material of a text has been taught or discussed. In addition, metacognitive performance self-knowledge is paired with questions of evaluation ability, so that the questions of metacognitive performance are lacking.Key Words: a high cognitive level, excercises, and students’ Indonesian Book.