Proses berpikir adalah serangkaian proses kognitif yang terjadi pada mental dan pikiran seseorang yang meliputi tahap-tahap mengingat, mempertimbangkan, membuat argumen, dan membuat keputusan. Perbedaan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dapat dipengaruhi oleh kecerdasan emosional. Penelitian ini menggunakan tiga tahapan proses berpikir yang meliputi pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan pembentukan kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa SMP dengan kecerdasan emosional tinggi dan rendah dalam menyelesaikan masalah bangun ruang sisi datar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu Angket Kecerdasan Emosional, Tes Kemampuan Matematika, Tes Pemecahan Masalah, dan pedoman wawancara. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP dengan subjek penelitian yaitu satu siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dan satu siswa dengan kecerdasan emosional rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket, tes, dan wawancara. Data dianalisis berdasarkan indikator pemecahan masalah menurut Polya kemudian dilakukan wawancara untuk mengetahui proses pemecahan masalah siswa saat menyelesaikan masalah yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam tahap memahami masalah, baik siswa dengan kecerdasan emosional tinggi maupun rendah menjelaskan kembali isi masalah yang diberikan, menentukan hal yang diketahui dan ditanya pada soal, dan memilih informasi yang digunakan serta informasi yang tidak digunakan untuk menyelesaikan masalah. Dalam tahap membuat rencana penyelesaian masalah, baik siswa dengan kecerdasan emosional tinggi maupun rendah menentukan konsep yang berkaitan dengan masalah. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi menentukan lebih dari satu cara penyelesaian dan memilih cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional rendah hanya menentukan satu cara penyelesaian masalah. Dalam tahap melaksanakan rencana, siswa dengan kecerdasan emosional tinggi menerapkan langkah-langkah sesuai dengan rencana penyelesaian yang dibuat sebelumnya hingga memperoleh jawaban akhir, sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional rendah tidak menerapkan langkah-langkah hingga akhir karena tidak memperoleh jawaban akhir dan tidak yakin dengan langkah yang dipilih. Dalam tahap memeriksa kembali jawaban siswa dengan kecerdasan emosional tinggi menentukan kesimpulan akhir dari hasil penyelesaiannya, sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional rendah tidak menentukan kesimpulan akhir karena tidak dapat menyelesaikan masalah.
Thinking process is a series of cognitive processes that occur in someone’s mental and mind including the stages of remembering, considering, making arguments, and making decisions. Differences in students' thinking processes in solving math problems can be influenced by emotional quotient. This study uses three stages of the thinking process which include (1) Forming understanding, (2) Forming opinions, and (3) Forming conclusions. and using three stages of problem solving according to Polya, which include (1) Understanding the problem, (2) Devising a plan, (3) Carrying out the plan, (4) Looking back. The aim of this study is to describe the thinking processes of junior high school students with high and low emotional quotient in solving problems of flat side of space. This study is a qualitative descriptive study. This study was conducted on class VIII students of junior high school with the subject of one high emotional quotient student and one low emotional quotient student. The techniques of collecting the data in this research were questionnaire, test, and interview. Data were analyzed based on problem solving indicators according to Polya and then interviews were conducted to find out the process of solving student problems when solving a given problem. The results of this study indicate that in the stage of understanding the problem, both students with high and low emotional quotient re-explain the contents of the given problem, determine what is known and what is asked in the problem, and choose information to use and information that is not used to solve the problem. In the stage of devising a plan, both students with high and low emotional quotient determine concepts related to the problem. Student with high emotional quotient determines more than one way of solving and choosing the method used to solve problems, while student with low quotient only knows one way of solving problems. In the stage of carrying out the plan, high emotional quotient students implement the steps according to the previously made settlement plan to obtain the final answer, while low emotional quotient students does not implement the steps to the end because she is unsure of the steps chosen. In the stage of looking back, student with high emotional quotient determines the final conclusion of the results, while student with low emotional quotient does not determine the final conclusion because she is not able to solve the problem.