PENGARUH VARIASI WAKTU DAN SUHU PERAWATAN TERHADAP MORTAR GEOPOLIMER DENGAN ABU TERBANG DAN NaOH 12 MOLAR SEBAGAI BAHAN DASAR

THE EFFECT OF VARIATION TIME AND TEMPERATURE TREATMENT ON MORTAR GEOPOLYMER USING FLY ASH AND 12 MOLAR NaOH AS PRIMARY MATERIAL

Portland Cement (PC) memberikan kontribusi sekitar 7-10% dari total karbon dioksida (CO2) secara global. Inovasi demi inovasi dilakukan untuk mengurangi atau menggantikan semen sebagai material bahan bangunan terus dikembangkan. Abu terbang adalah salah satu terobosan bahan yang digunakan untuk menggantikan semen, akan tetapi Abu terbang tidak memiliki kemampuan mengikat material, sama halnya dengan semen yang membutuhkan aktivator berupa air, bahan ini juga memerlukan aktivator berupa Sodium Hidroksida (NaOH) dan Sodium Silikat (Na2SiO3). Perawatan geopolimer membutuhkan suhu tinggi agar dapat mempercepat reaksi polimerisasi yang terjadi selama proses pengerasan (Wardhono et al. 2012). Dalam penelitian ini digunakan mortar geopolimer NaOH 12 Molar dengan perawatan suhu 60°C, 80°C, 100°C dan lama waktu 3 jam, 6 jam, dan 24 jam pada setiap tempratur. Hasil menunjukkan bahwa perawatan suhu mampu meningkatkan kuat tekan mortar geopolimer. Kuat tekan tertinggi dihasilkan pada perawatan suhu 100°C selama 6 jam curing, Hasil dari uji kuat tekan disetiap usia (7, 14, 28) pada 100°C  dalam 6 jam suhu perawatan sebesar 49.93 MPa, 40.73 MPa, 32.21 MPa. Hasil ini menunjukan bahwa suhu perawatan dapat meningkatkan kuat tekan mortar pada hari ke 7, namun kekuatan tersebut akan berkurang seiring bertambahnya usia mortar.

Kata Kunci: Abu terbang, Mortar, Perawatan Suhu, Kuat Tekan.

Portland Cement (PC) contributes about 7-10% of total Carbon Dioxide (CO₂) globally. Many innovation have been done to reduce or replace cement as a building material continues to be developed. Fly ash is one of the innovation materials used to replace cement, but fly ash don’t have the ability to bind the materials, just like cement that requires water to be the activators. Fly Ash also requires activators in the form of Sodium Hydroxide (NaOH) and Sodium Silicate (Na₂SiO₃). Geopolimer curing requires high temperatures in order to speed up the polymerization reactions during the hardening process (Wardhono et al. 2012). This research using NaOH 12 Molar geopolimer mortar with temperature curing  of 60°C, 80°C, 100°C and  3 hours, 6 hours, and 24 hours in each temprature. The results showed that the temperature curing was able to increase the compressive strength of the geopolimer mortar. The highest compressive strength is produced at 100°C for 6 hours heat curing time. The result of compressive strenght in each days (7, 14, 28) at 100°C  in 6 hours curing time are 49.93 MPa, 40.73 MPa, 32.21 MPa. these result shown that heat curing method can increase the compressive strength at days 7,  but it will decrease the compressive strength of the mortar as the mortar ages.

Keywords: Fly Ash, Mortar, Heat Curing, Compressive Strength.