ANALISIS TINGKAT PENGGUNAAN DERMAGA DI TERMINAL MIRAH PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

ANALYSIS BERTH OCCUPANCY RATIO THE MIRAH TERMINAL TANJUNG PERAK HARBOUR SURABAYA 

ABSTRAK

Jawa Timur mempunyai pelabuhan kelas satu yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Peran adanya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi sangat penting karena merupakan gerbang pintu masuk dan keluarnya ekspor-impor di Kota Surabaya. Pada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terdiri dari beberapa terminal, salah satunya yaitu Terminal Mirah. Pada perkembangan tingkat penggunaan dermaga tiap tahunnya, perhitungan dilakukan tentang tingkat penggunaan dermaga / Berth Occupancy Ratio (BOR) di Terminal Mirah pada kondisi saat ini dan selanjutnya meramalkan 10 tahun kedepan. Analisis yang akan dihitung dari tingkat penggunaan dermaga, perbandingan nilai BOR pada Keputusan Dirjen Perhubungan Laut 2011 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan, peramalan (jumlah arus kapal, arus peti kemas, dan kapasitas box/jam) untuk menghitung nilai tingkat penggunaan dermaga menggunakan metode analisis regresi. Diketahui panjang dermaga Terminal Mirah 650 m dan waktu efektif dalam setahun adalah 365 hari diperoleh sirkulasi kapal 2016 sebesar 3.790 kapal dan 2029 sebesar 21.325 kapal. Untuk sirkulasi peti kemas  2016 sebesar 1.502.708 TEUs/tahun dan tahun 2029 berjumlah 8.606.537 TEUs/tahun. BOR pada tahun 2016 sebesar 51% dan BOR pada tahun 2029 sebesar 63%. Jadi, analisis tingkat penggunaan dermaga Terminal Mirah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada kondisi eksisting dan peramalan hingga tahun 2029 dapat dikategorikan baik. Hal ini terlihat dari nilai BOR yang masih dibawah dari 70% (nilai BOR pada Keputusan Dirjen Perhubungan Laut 2011 tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan).

Kata kunci: Pelabuhan, Tingkat Penggunaan Dermaga (BOR), Peramalan.

ABSTRACT

Surabaya's Tanjung Perak Harbor as one of the first-class ports in Indonesia. The role of the Port of Tanjung Perak in Surabaya is very important because it is a gateway for entry and exit of export-import in the city of Surabaya. The Tanjung Perak harbour in Surabaya consists of multiple terminals, one of which is the Mirah Terminal. In development berth occupancy ratio every year, the number of ships and the flow of containers has increased. Analysis Berth Occupancy Ratio (BOR) at the Mirah Terminal at the present condition and then predicts the next 10 years. Analysis of Berth Occupancy Ratio, comparison of BOR values in the Decree of the Director General of Sea Transportation 2011 on Port Operational Service Performance Standards, forecasting (number of ship currents, container flow, and box / hour capacity) to calculate the value of dock usage levels (BOR) using Regression analysis method. It is known that the length of the Mirah terminal pier is 650 m and the effective time in a year is 365 days, the flow of vessels in 2016 amounted to 3.790 units and in 2029 there were 21.325 units. The flow of containers in 2016 was 1.502.708 TEUs / year and in 2029 it was 8.606.537 TEUs / year. BOR in 2016 was 51% and BOR in 2029 was 63%. So, analysis berth occupancy ratio the Mirah Terminal Tanjung Perak Harbour Surabaya in the existing conditions and forecasting until 2029 can be categorized as good.. This can be seen from the BOR value which is still below 70% (BOR value in the Decree of the Director General of Sea Transportation 2011 on Port Operational Service Performance Standards).

Keywords: Harbour, Berth Occupancy Ratio (BOR), Forecasting.