BENTUK PENYAJIAN, BENTUK MUSIK DAN UNSUR ESTETIKA MUSIK TERBANG AL-FALAH DI KECAMATAN KUNIR
THE FORM OF PRESENTATION, THE FORM OF MUSIC AND THE AESTHETIC ELEMENTS OF AL-FALAH HADROH MUSIC IN KUNIR DISTRICT
Abstrak
Kesenian terbang merupakan sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantuntan Sholawat Nabi dengan di iringi alat tabuhan tertentu. Secara historis musik terbang sudah dikenal sejak masa Nabi Muhammad SAW, hal ini terlihat pada penyambutan kaum Anshar kepada Nabi Muhammad SAW saat sampai di Madinah setelah hijrah dari Makkah. Kesenian terbang ini muncul seiring dengan masuknya Islam di Indonesia yang di bawa oleh pendatang dari wilayah Timur Tengah. Dalam memainkan musik terbang bukan hal yang mudah. Namun untuk melatih kemampuan memainkan musik terbang harus diperlukan kekompakan dalam bermain musik terbang. Menyadari pentingnya seni musik terbang dalam kehidupan masyarakat, maka perlu dikembangkan dan dilestarikan agar generasi penerus dapat menikmati kesenian daerah sebagai kekayaan budaya bangsa. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara terstruktur dan tidak struktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang terdiri dari analisis data sebelum di lapangan, dan analisis data di lapangan. Hasil dari penelitian ini bahwa pada bentuk penyajian musik terbang Al-Falah di Kecamatan Kunir terdiri dari urutan sajian, tata suara, tata panggung, tata busana, dan formasi. Sedangkan bentuk musik terbang Al-Falah menggunakan aransemen dengan pola intro-chorus-verse-bridge-chorus-coda. Pada bentuk musik tersebut terdapat unsur estetika yang di dalamnya terdapat elemen-elemen penting diantaranya irama, melodi, syair, ekspresi, dan struktur dasar.
Kata kunci: Bentuk penyajian, bentuk musik, unsur estetika, musik terbang.
Abstract
The art of hadroh is a music that breathes Islam, namely by chanting the Prophet's Sholawat accompanied by certain wasp instruments. Historically, hadroh music has been known since the time of the Prophet Muhammad SAW, this can be seen in the welcoming of the Ansar to the Prophet Muhammad SAW when they arrived in Medina after migrating from Makkah. This hadroh art emerged along with the entry of Islam in Indonesia brought by immigrants from the Middle East region. Playing hadroh music is not an easy thing. However, to train the ability to play hadroh music, cohesiveness must be needed in playing hadroh music. Realizing the importance of hadroh music art in people's lives, it needs to be developed and preserved so that the next generation can enjoy regional arts as the nation's cultural property. This type of research uses a qualitative approach. Data collection was obtained from observation, structured and unstructured interviews, and documentation. Data analysis techniques consist of data analysis before in the field, and data analysis in the field. The results of this study are that the form of Al-Falah flying music presentation in Kunir District consists of the order of presentation, sound system, stage layout, fashion design, and formation. Meanwhile, the form of Al-Falah flying music uses an arrangement with an intro-chorus-verse-bridge-chorus-coda pattern. In this form of music, there are aesthetic elements in which there are important elements including rhythm, melody, verse, expression, and basic structure
Keywords: Form of presentation, form of music, aesthetic elements, hadroh music