Stereotipe Wanita sajrone Novel Sireping Prahara Anggitane Yosep Bambang Margono (Tintingan Kritik Sastra Feminis)
Female Steroetypes in The Novel Sireping Prahara by Yosep Bambang Margono (A Feminist Literary Criticism Study)
Abstrak
Novel Sireping Prahara karya Yosep Bambang Margono adalah salah satu novel yang menceritakan tentang stereotipe wanita. Sistem patriarki yang ada dalam masyarakat Jawa menyebabkan terciptanya pembeda kedudukan antara pria dan wanita berdasarkan gender sebagai kodrat. Pemahaman gender dalam masyarakat menyebabkan terciptanya sifat maskulin dan feminim. Wanita yang dianggap feminim menyebabkan timbulnya stereotipe atau anggapan buruk mengenai peran wanita yang terbilang tradisional. Penelitian tentang stereotipe wanita dalam novel Sireping Prahara ini memiliki tujuan yaitu (1) menganalisis wujud stereotipe wanita dalam novel Sireping Prahara karya Yosep Bambang Margono, (2) menganalisis pendapat masyarakat mengenai stereotipe wanita dalam novel Sireping Prahara karya Yosep Bambang Margono, dan (3) menganalisis perjuangan wanita melawan stereotipe dalam novel Sireping Prahara karya Yosep Bambang Margono. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kritik sastra feminis kajian ideologis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif-eksplanatif. Sumber data primer yang digunakan peneliti adalah novel dengan judul Sireping Prahara sedangkan sumber data sekunder yaitu berupa buku, jurnal, artikel, dan dokumen skripsi yang sesuai dengan topik. Data dalam penelitian ini yaitu berupa kata dan frasa kata dalam novel yang berhubungan dengan rumusan masalah yaitu stereotipe wanita, tanggapan masarakat mengenai stereotipe wanita, dan perjuangan wanita melawan stereotipe. Data yang dikumpulkan lalu dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif dengan model analisis data mengalir.
Hasil penelitiannya ada 3, yaitu (1) Wujud stereotipe wanita, tersusun dari 3 sub bab yaitu stereotipe wanita objek seks, wanita lemah, lan wanita yang tempatnya ada di daerah domestik. Stereotipe merupakan pemikiran buruk masarakat mengenai label wanita iyang memiliki peran tradisional. Ningrum adalah tokoh wanita utama yang distereotipkan menjadi wanita objek seks karena memiliki wajah cantik dan menarik bagi para pria, distereotipkan sebagai wanita lemah karena memiliki pemikiran hanya bisa hidup makmur ketika menikah dengan pria kaya, dan distereotipkan sebagai wanita tradisional karena memiliki tugas 3M (Memasak, Merias, dan Melahirkan) bukan bekerja di Kota. (2) Pendapat masyarakat mengenai stereotipe wanita, tersusun dari 2 sub bab yaitu pendapat menolak dan mendukung stereotipe. Pendapat adalah suatu opini yang disampaikan masyarakat untuk menanggapi kejadian yang terjadi. Pendapat menolak diartikan sebagai pendapat yang tidak setuju apabila Ningrum dibatasi geraknya sebagai wanita tradisional, padahal setiap wanita memiliki hak untuk mengembangkan kemampuannya dan berjuang agar hidupnya lebih baik lagi. Pendapat mendukung diartikan sebagai pendapat yang setuju jika Ningrum diposisikan sebagai wanita objek seks, ringkih, dan tradisional. (3) Perjuangan wanita melawan stereotipe, tersusun dari 3 sub bab yaitu pambebasan wanita dari dominasi pria, kemampuan wanita menentukan nasibnya, juga wanita mandiri secara ekonomi. Perjuangan adalah upaya dengan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan. Ningrum gigih upayanya untuk membuktikan jika dirinya bukan wanita lemah dengan cara berjuang mencari pekerjaan di Kota. Ningrum bukan wanita objek seks karena berani menolak dominasi pria dan tegas dalam menentukan nasibnya. Ningrum juga bukan wanita tradisional karena dirinya bisa mandiri secara ekonomi tanpa melupakan kewajibannya sebagai istri dan ibu yang baik untuk keluarganya.
Kata Kunci : Stereotipe, Pendapat, Perjuangan
Abstract
The novel Sireping Prahara by Yosep Bambang Margono is one of the novels that tells about female stereotypes. The patriarchal system that exists in Javanese society leads to the creation of differentiated positions between men and women based on gender as nature. The understanding of gender in society leads to the creation of masculine and feminine traits. Women who are considered feminine cause stereotypes or bad assumptions about women's roles that are fairly traditional. This research on female stereotypes in the novel Sireping Prahara has the objectives of (1) analyzing the form of female stereotypes in the novel Sireping Prahara by Yosep Bambang Margono, (2) analyzing people's opinions about female stereotypes in the novel Sireping Prahara by Yosep Bambang Margono, and (3) analyzing women's struggle against stereotypes in the novel Sireping Prahara by Yosep Bambang Margono. The theory used in this research is feminist literary criticism theory of ideological studies. The research method used is descriptive-explanatory qualitative research method. The primary data source used by researchers is a novel with the title Sireping Prahara while secondary data sources are books, journals, articles, and thesis documents that are in accordance with the topic. The data in this study are words and phrases in the novel related to the formulation of the problem, namely female stereotypes, community responses to female stereotypes, and women's struggles against stereotypes. The data collected was then analyzed using descriptive data analysis techniques with a flowing data analysis model.
The results of his research are 3, namely (1) The form of female stereotypes, composed of 3 sub-chapters, namely stereotypes of women as sex objects, weak women, and women whose place is in the domestic area. Stereotypes are society's bad ideas about the label of women who have traditional roles. Ningrum is the main female character who is stereotyped as a sex object woman because she has a beautiful face and is attractive to men, stereotyped as a weak woman because she thinks she can only live a prosperous life when she marries a rich man, and stereotyped as a traditional woman because she has 3M duties (Cooking, Makeup, and Childbirth) instead of working in the City. (2) People's opinions about women's stereotypes, composed of 2 sub-chapters, namely opinions rejecting and supporting stereotypes. Opinion is an opinion conveyed by the community to respond to events that occur. A rejecting opinion is defined as an opinion that disagrees if Ningrum is restricted in her movements as a traditional woman, even though every woman has the right to develop her abilities and strive for a better life. Supportive opinions are defined as opinions that agree with Ningrum being positioned as a sex object, frail, and traditional woman. (3) Women's struggle against stereotypes, composed of three sub-chapters, namely women's liberation from male domination, women's ability to determine their fate, and economically independent women. Struggle is an earnest effort to achieve a goal. Ningrum is persistent in her efforts to prove that she is not a weak woman by struggling to find work in the city. Ningrum is not a sex object woman because she dares to reject male domination and is assertive in determining her fate. Ningrum is also not a traditional woman because she can be economically independent without forgetting her obligations as a good wife and mother to her family.
Keywords: Stereotypes, Opinions, Struggles