Kawasan karst merupakan wilayah yang identik dengan batuan kapur, yakni CaCO3 (karbonat) dan Ca(Mg)CO3 (Dolomite). Batuan kapur dicirikan sebagai batuan yang mudah larut akibat konsentrasi CO2. Proses pelarutan ini disebut sebagai karstifikasi. Proses karstifikasi inilah yang menyebabkan fenomena yang sering ditemui di wilayah karst, yakni kesadahan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kadar kesadahan air pada bulan kering dan bulan basah, klasifikasi kesadahan air, serta kesesuaian kesadahan mata air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Obyek yang diteliti adalah Goa Gremeng, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, pengambilan sampel air, dan pengujian sampel di laboratorium BBTKLPP Yogyakarta. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis perhitungan kesadahan total dan analisis komparatif.
Data kesadahan air yang diperlukan diambil pada bulan kering dan bulan basah. Hasil menunjukkan bahwa tingkat kesadahan air dalam dua dua bulan tersebut jika digolongkan dalam kelas kesadahan air menurut Peavy (1985, dalam Setyaningsih, 2014:3), maka termasuk dalam kelas sedang. Jika hasil penelitian dibandingkan dengan Permenkes Nomor 32 tahun 2017, maka sampel air yang diuji tersebut masih dikategorikan aman, yakni di bawah ambang batas maksimum kesadahan sebesar 500 mg/liter . Hasil penelitian juga menunjukkan tingkat kesadahan pada bulan kering yang lebih tinggi dari bulan basah.
Kata Kunci : Kesadahan, Morfologi Karst, Mata Air Karst
Karst region is an area that related to limestone, such as CaCO3 (carbonate) and Ca(Mg)CO3 (dolomite). Karst limestone is characterized as an easy soluble rock, because of CO2 concentration. Its dissolution can be named as karstification. This process causes some phenomenon that usually found in Karst region, and one of them is water hardness. The aim of this study was to know the condition of water hardness level in dry month and wet month, its classification, and its compatiblity to be people needs.
This study is quantitative research. The object was Gremeng Cave that located in Umbulrejo village, Ponjong district, Gunungkidul. Data were collected using field observation, water sampling, and testing water sample at BBTKLPP laboratorium. Data analyzed using tatal water hardness calculation and comparative analysis.
Water hardness data needed was based on dry month and wet month parameters. The result showed that all of water hardness levels (dry and wet) was classified to medium level, based on Peavy (1985, in Setyaningsih, 2014:3). If the result was compared with Permenkes No 32/2017, then the sample of water was still categorized to be secured water, because it was still below to 500 mg/l. It found the condition of water hardness level in dry month that was higher than wet month.
Keywords : Water Hardness, Karst Morphology, Karst water springs