PENGARUH CAMPURAN PERTALITE (Oktan 90) DENGAN BIOADITIF MINYAK CENGKEH (Clove Oil) TERHADAP TINGKAT EFISIENSI BAHAN BAKAR MOTOR INJEKSI DAN KARBURATOR 4 LANGKAH

THE EFFECT OF A MIXTURE OF PERTALITE (Octane 90) WITH BIOADITIVES OF CLOVE OIL (Clove Oil) ON THE LEVEL OF FUEL EFFICIENCY OF INJECTED MOTORCYCLES AND CARBURETORS 4 STEPS

Peningkatan kebutuhan energi bahan bakar minyak Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk dan penggunaan kendaraan. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi cadangan minyak bumi yang kian lama mulai menipis. Oleh karena itu dibutuhkannya energi alternatif yang bersifat terbarukan. Salah satunya dengan melakukan pencampuran bahan bakar minyak dengan bioaditif dari minyak cengkeh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengolahan data secara deskriptif kuantitatif dilakukan dengan cara memahami efektivitas bahan bakar yang berdasarkan uji akselerasi dan konsumsi bahan bakar, sedangkan deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis perbandingan nilai uji efektifitas bahan bakar yang menggunakan bioaditif dengan yang tidak menggunakan bioaditif sebagai campurannya. Hasil uji konsumsi BBM menunjukkan bahwa variasi campuran bioaditif paling efisien pada motor karburator adalah 2% dengan nilai rata-rata 34,3 ml pada jarak 2,5 km dengan kecepatan konstan 50 km/h. Sedangkan pada motor injeksi variasi campuran bioaditif  yang paling efisien adalah 3% dengan nilai rata-rata 47 ml pada jarak 2,5 km dengan kecepatan konstan 50 km/h. Berdasarkan uji akselerasinya menunjukkan bahwa campuran 2% minyak cengkeh pada motor karburator memiliki waktu akselerasi tercepat yaitu 11 detik untuk mencapai kecepatan 50km/h dari keadaan diam, dan campuran 2% minyak cengkeh pada motor injeksi memiliki waktu akselerasi tercepat yaitu 5,3 detik untuk mencapai kecepatan 50km/h dari keadaan diam. Campuran 2% minyak cengkeh pada motor karburator memiliki waktu akselerasi tercepat yaitu 17,3 detik untuk mencapai kecepatan 50-70 km/h, sedangkan pada motor injeksi campuran 2% minyak cengkeh memiliki waktu akselerasi tercepat yaitu 4,3 detik untuk mencapai kecepatan 50-70 km/h.

Kata Kunci: bioaditif, minyak cengkeh, motor bakar.

The increase in Indonesia's fuel oil energy needs every year is increasing in line with increasing economic growth, population and vehicle use. This is inversely proportional to the condition of petroleum reserves which are increasingly running low. Therefore, renewable alternative energy is needed. One way is by mixing fuel oil with bioadditives from clove oil. This research uses quantitative and qualitative descriptive methods. Quantitative descriptive data processing is carried out by understanding the effectiveness of the fuel based on acceleration and fuel consumption tests, while qualitative descriptive data is used to analyze the comparison of the effectiveness test values for fuels that use bioadditives and those that do not use bioadditives as a mixture. The fuel consumption test results show that the most efficient bioadditive mixture variation in carburetor motorbikes is 2% with an average value of 34.3 ml at a distance of 2.5 km at a constant speed of 50 km/h. Meanwhile, in injection motorbikes, the most efficient variation of the bioadditive mixture is 3% with an average value of 47 ml at a distance of 2.5 km at a constant speed of 50 km/h. Based on the acceleration test, it shows that a mixture of 2% clove oil on a carburetor motorbike has the fastest acceleration time, namely 11 seconds to reach a speed of 50km/h from rest, and a mixture of 2% clove oil on an injection motorbike has the fastest acceleration time, namely 5.3 seconds to reach speed of 50km/h from rest. A mixture of 2% clove oil on a carburetor motorbike has the fastest acceleration time, namely 17.3 seconds to reach a speed of 50-70 km/h, while on an injection motorbike a mixture of 2% clove oil has the fastest acceleration time, namely 4.3 seconds to reach a speed of 50- 70 km/h.

Keywords: bioadditives, clove oil, combustion engine.