EFFECT OF THE PROPORTION OF MILK FISH (Chanos chanos) AND CATFISH (Clarias sp) ON THE ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF AMPLANG CRACKERS
Kerupuk amplang merupakan makanan ringan khas Kalimantan Timur, berbahan dasar ikan belida atau ikan tenggiri. Mengingat ikan belida yang langka serta ikan tenggiri mahal maka perlu adanya modifikasi terhadap bahan dasar kerupuk amplang yaitu dengan menggunakan proporsi ikan bandeng (Chanos chanos) dan ikan lele (Clarias sp). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh proporsi ikan bandeng dan ikan lele terhadap sifat organoleptik kerupuk amplang yang meliputi rasa, aroma kerenyahan, warna, dan tingkat kesukaan dan 2) kandungan protein dari kerupuk amplang terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan 1 faktor yakni proporsi ikan bandeng dan ikan lele menggunakan 3 perlakuan (f1) 50%:50%, (f2) 70%:30%, dan (f3) 90%:10%. Metode pengumpulan data dilakukan secara observasi melalui uji organoleptik dengan panelis 40 orang. Data dianalisis menggunakan oneway anava dan uji lanjut Duncan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa: 1) proporsi daging ikan bandeng dan ikan lele berpengaruh terhadap sifat organoleptik kerupuk amplang pada kriteria: a) warna memiliki nilai sebesar 3,4750 yang berarti warna amplang (cokla muda), b) aroma memiliki nilai sebesar 3,4250 yang berarti aroma amplang (beraroma khas ikan), c) tekstur memiliki nilai sebesar 3,4000 yang berarti tekstur amplang (renyah), d) rasa memiliki nilai sebesar 3,4750 yang berarti amplang (sangat gurih), dan e) kesukaan memiliki nilai sebesar 3,5000 yang berarti amplang (sangat disukai), dan 2) kandungan gizi protein terbaik diperoleh dari kerupuk amplang pada perlakuan f3 dengan proporsi ikan bandeng dan ikan lele 90%:10% sebesar 12,88%.
Amplang crackers are a typical snack from East Kalimantan, made from belida or mackerel fish. Considering the rare belida and mackerel fish very expensive, it is necessary to modify the basic ingredients of amplang crackers, namely by using the proportion of milkfish (Chanos chanos) and catfish (Clarias sp). The purposes of this research are to find out: 1) the effect or the proportion of milk fish and cat fish on the organoleptic properties of amplang crackers wich include taste, aroma, crispiness, colour, and level of preference and 2) the protein content in amplang crackers ifs from the highest level of preference. This research is an experimental studi using 1 factor, namely the proportion of milk fish and cat fish using 3 treatments (A) 50%:50%, (B) 70%:30%, (C) 90%:10%. The method of data collection was carried out by observation with a panel of 40 people then analysed using Oneway Anava and further tested by Duncan. The result of the study showed that 1) the proportion of milkfish and catfish meat affected the organoleptic properties of amplang crackers in the following criteria: a) colour has a value of 3.4750 wich means the colour of amplang (ligh brown), aroma has a value of 3.4250 which means the aroma of amplang (a fishy smell), c) texture has a value of 3.4000 which means the texture of amplang (crispy), d) taste has a value of 3.4750 which means amplang (very tasty), and e) preference has a value of 3.5000 which means amplang (very likeable), and 2) the best protein nutrient content is obtained from amplang crackers in treatment f3 with the proportion of milkfish and catfish 90%:10% of 12.88%.