Pelayanan
publik merupakan bentuk bantuan layanan pemerintah sebagai pemenuhan hak yang
sudah seharusnya didapat oleh masyarakat. Pada masa sekarang, salah satu
permasalahan kesejahteraan masyarakat yang dapat menghambat perekonomian negara
yaitu masalah pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota
Surabaya, pada tahun
2020 sebesar 9,79%, di tahun 2021 sebanyak 9,68%. Pada tahun
2022 sebanyak 7,62%. Meskipun angka pengangguran sudah menurun, namun tetap
perlunya konsistensi pengembangan inovasi pemerintah untuk mengupayakan
permasalahan pengangguran benar-benar bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memberikan deskripsi dan analisa mengenai inovasi aplikasi website link and match
ASSIK di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Surabaya. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Fokus pada penelitian ini memuat pengukuran inovasi pelayanan publik meliputi
Tata Kelola dan Inovasi, Sumber Ide Inovasi, Budaya Inovasi, Kemampuan dan
Alat, Tujuan, Hasil, Pendorong, dan Hambatan, serta Pengumpulan Data Inovasi
untuk Inovasi Tunggal. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari
beberapa indikator keberhasilan inovasi, aplikasi ASSIK ini sudah terlaksana dengan baik, namun masih
adanya beberapa permasalahan mengenai sistem manajemen yang belum
ter-sertifikasi ISO dan kendala teknis prosedural aplikasi, hal ini dibuktikan
dengan adanya keluhan masyarakat perihal sistem bug and error, fitur-fitur yang sedikit kurang efisien serta desain
aplikasi yang kurang menarik. Meskipun demikian, tidak sedikit pula masyarakat
Kota Surabaya yang telah terbantu dan dimudahkan dengan adanya inovasi aplikasi
ASSIK ini, sehingga bisa mendapatkan pekerjaan melalui aplikasi ASSIK. Pada tahun 2022 hingga 2023 telah
menunjukkan penurunan TPT Kota sebanyak 0,86%, angka ini secara tidak langsung
menunjukkan penurunan angka TPT Kota Surabaya yang sebagian berasal dari
program aplikasi ASSIK berkontribusi untuk mengurangi jumlah pengangguran di
Kota Surabaya, walaupun penurunan angka TPT belum terlalu signifikan, namun hal
ini sudah menjukkan kontribusi yang baik, hal ini dikarenakan meningkatnya
jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk Kota Surabaya, maka upaya ini akan
terus dilaksanakan sampai masalah pengangguran di Kota Surabaya menjadi bebas
pengangguran.