BENTUK TARI "RARA ABHINAYA" SEBAGAI TARI PENYAMBUTAN DI KABUPATEN MADIUN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tari “Rara Abhinaya” yang dikenal sebagai tari penyambutan di Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena data yang disajikan bersifat deskriptif. Data yang di analisis adalah tari “Rara Abhinaya” karya Pipin Dwi Pangesti, Sanggar Udaya Upasanta. Tindakan analisis data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari “Rara Abhinaya” memiliki tiga bagian utama yaitu 1) Bagian pertama Bedhaya merupakan bagian yang menggambarkan keelokan, kelembutan serta keanggunan perempuan tangguh di Kabupaten Madiun. Koreografi pada bagian pertama ini terinspirasi dari gerakan tari Bedhayan; 2) Bagian kedua Gambyong merupakan bagian yang menggambarkan karakter perempuan yang luwes. Koreografi pada bagian kedua ini terinspirasi dari gerakan tari Gambyong; 3) Bagian ketiga Orek-Orek merupakan bagian yang menggambarkan ciri khas perempuan di Bumi Purabaya atau Madiun yang lincah atau kenes. Koreografi pada bagian ketiga ini terinspirasi dari gerakan orek-orek Mediunan. Unsur pendukung yang terdapat dalam sajian tari “Rara Abhinaya” penari memakai busana berupa kemben dengan rompi emas sebagai penutup. Jenis iringan musik tari “Rara Abinaya” yaitu mataraman dengan menggunakan musik tradisional karawitan atau musik pentatonis menggunakan laras pelog pathet 5. Iringan musik “Rara Abhinaya” terinspirasi dari iringan Bedhayan, Gambyong serta orek-orek Mediunan. Pola lantai yang digunakan Pipin Dwi Pangesti sangat sederhana yaitu dengan pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung. Penggunaan tata rias dalam Tari “Rara Abhinaya” adalah riasan cantik pada umumnya.
Kata Kunci : Bentuk, Tari Rara Abhinaya, Madiun.
The purpose of this research is to describe the dance form "Rara Abhinaya" which is known as a welcoming dance in Madiun Regency. This study uses qualitative research methods because the data presented is descriptive in nature. The data being analyzed is the dance "Rara Abhinaya" by Pipin Dwi Pangesti, Udaya Upasanta Studio. Actions of data analysis carried out by way of observation, interviews, documentation and triangulation. The results of the study show that the dance "Rara Abhinaya" has three main parts, namely 1) The first part of Bedhaya is a part that describes the beauty, tenderness and grace of tough women in Madiun Regency. The choreography in the first part is inspired by the movements of the Bedhayan dance; 2) The second part of Gambyong is a part that describes the flexible female character. The choreography in the second part is inspired by the Gambyong dance moves; 3) The third part of Orek-Orek is a part that describes the characteristics of women in Bumi Purabaya or Madiun who are agile or kenes. The choreography in the third part is inspired by the movements of the Mediunan Orek. Supporting elements contained in the dance presentation "Rara Abhinaya" dancers wear clothes in the form of a tank top with a gold vest as a cover. The type of accompaniment to dance music "Rara Abinaya" is mataraman using traditional karawitan music or pentatonic music using pelog pathet tunings 5. The musical accompaniment "Rara Abhinaya" is inspired by the accompaniment of Bedhayan, Gambyong and Mediunan orek. The floor pattern used by Pipin Dwi Pangesti is very simple, with a straight line floor pattern and a curved line floor pattern. The use of make-up in the "Rara Abhinaya" Dance is beautiful make-up in general.
Keywords: Form, Rara Abhinaya Dance, Madiun.