CERITA TRIPAMA SEBAGAI SUMBER IDE
PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
TRIPAMA'S STORY AS A SOURCE OF IDEAS
THE CREATION OF PAINTING ART WORKS
Seni lukis adalah bidang studi yang dapat digunakan untuk mengekspresikan apa yang ingin diungkapkan ke dalam bentuk visual. Dalam setiap penciptaan satu karya seni, seni lukis khususnya, diperlukan suatu ide yang dapat diperoleh dari manapun agar lukisan yang diciptakan memiliki nilai atau makna instrinsik di dalamnya. Pada kesempatan kali ini, penulis terinspirasi oleh cerita “Tripama” yang ditulis oleh Sri Mangkunegara IV dalam bentuk tembang dhandhanggula berjumlah tujuh bait. Serat Tripama berisi konsep nasionalisme dan bela negara dengan mengambil tiga tokoh dalam pewayangan yakni, Bambang Sumantri, Kumbokarno, dan Suryaputra atau Adipati Karno. Dalam serat Tripama tidak hanya sebagai pedoman nilai-nilai nasionalisme yang diperlukan oleh bangsa ini, melainkan juga salah satu wahana atau alat untuk pendidikan budi pekerti yang di era modern ini menjadi sangat dperlukan dan ditanamkan. Dari penciptaan karya seni lukis yang terinspirasi dari cerita Tripama yang mengandung nilai-nilai kebaikan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan upaya melestarikan kesenian wayang serta menumbuhkan rasa nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan latar belakang tersebut penulis berhasil menciptakan 3 karya seni lukis dengan beberapa tahapan yakni: penentuan ide, media dan teknik yang akan digunakan, dilanjutkan tahap visualisasi seperti sketsa, penyempurnaan dan penyelesaian. Dari tahapan tersebut terciptalah karya lukis pertama dengan ukuran 100cm x 100cm, karya lukis kedua dengan ukuran 90cm x 200cm, dan karya ketiga dengan ukuran 60cm x 60cm (4 panel) untuk memenuhi tugas akhir yang diwajibkan sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya.
Kata kunci: Tripama, Lukis, Wayang
Painting is a field of study that can be used to express what you want to express in a visual form. In every creation of a work of art, the focus is on painting, an idea is needed that can be obtained from anywhere so that the painting created has intrinsic value or meaning in it. On this occasion, the writer was inspired by the story "Tripama" written by Sri Mangkunegara IV in the form of the dhandhanggula song, amounting to seven stanzas. Serat Tripama contains the concepts of nationalism and state defense by taking three characters in the puppet namely, Bambang Sumantri, Kumbokarno, and Suryaputra or Adipati Karno. In the Tripama fiber it is not only a guideline for the values of nationalism needed by this nation, but also as a vehicle or tool for character education which in this modern era has become indispensable and instilled. From the creation of painting works inspired by the Tripama story containing the values of goodness, it is hoped that it can add insight and efforts to preserve wayang art and foster a sense of nationalism in the life of the nation and state.With this background, the writer succeeded in creating 3 works of painting with several stages, namely: determining the ideas, media and techniques to be used, followed by visualization stages such as sketching, refinement and completion. From these stages, the first painting with a size of 100cm x 100cm was created, the second one with a size of 90cm x 200cm, and the third work with a size of 60cm x 60cm (4 panels) to fulfill the final assignment required as a student at the State University of Surabaya.
Keyword: Tripama, Paint, Puppet, Art Painting