ANALISA PENGGUNAAN METODE MDP 2017 DAN METODE BINA MARGA 2002
DALAM PERHITUNGAN TEBAL OVERLAY PADA PERKERASAN LENTUR
(STUDI KASUS: RUAS JALAN PURWODADI – NONGKOJAJAR, KAB. PASURUAN)

ANALYSIS OF THE USE OF MDP 2017 METHOD AND BINA MARGA 2002 METHOD IN CALCULATION OF OVERLAY THICKNESS FOR FLEXIBEL PAVEMENTS (CASE STUDY: PURWODADI - NONGKOJAJAR, PASURUAN)

Overlay pada sebuah konstruksi jalan diberikan untuk jalan yang telah mencapai akhir masa pelayanan supaya dapat meningkatkan tingkat kekuatan, kenyamanan, keamanan, dan kekedapan permukaan jalan terhadap air. Perencanaan overlay bisa menggunakan metode yang dikeluarkan oleh Bina Marga. Metode terakhir yang dikeluarkan oleh Bina Marga adalah Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 04/SE/Db/2017 (MDP 2017). Namun metode ini memiliki keterbatasan, yakni hanya dapat digunakan apabila beban lalu lintas kurang dari 10x10^6 ESA4 atau kurang dari 20x10^6 ESA5, jika lebih dari itu maka harus digunakan prosedur mekanistik empiris atau metode Bina Marga 2002 (Pt T-01-2002-B) atau modifikasi dari metode AASHTO 1993. Studi kasus ini dilakukan untuk menganalisa kekurangan dan kelebihan dari metode MDP 2017 dan Bina Marga 2002 (Modifikasi AASHTO 1993) ketika digunakan dalam perencanaan tebal lapis tambah (overlay) untuk kebutuhan pemeliharaan jalan jika dilihat dari aspek struktural dan efisiensi biaya. Hasil perhitungan tebal overlay dapat dikatakan efektif apabila kualitas yang dihasilkan sebaik mungkin dengan estimasi anggaran biaya serendah mungkin. Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil overlay dari perhitungan metode MDP 2017 lebih tipis dibandingkan dengan hasil overlay dari metode Bina Marga 2002. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa penggunaan metode MDP 2017 dapat menurukan anggaran pelaksanaan overlay sebesar 8,07%.

Overlay on a road construction is given for roads that have reached the end of the service period so as to increase the level of strength, comfort, safety, and road surface impermeability to water. Overlay planning can use methods published by Bina Marga. The latest method published by Bina Marga is Pavement Road Design Manual Number 04/SE/Db/2017 (MDP 2017). But this method has limitations, which can only be used if the traffic load is less than 10x10^6 ESA4 or less than 20x10^6 ESA5, if more than that, then the calculation method must be replace with an empirical mechanistic procedure or with the Bina Marga 2002 method (Pt T-01-2002-B) known as modification of the 1993 AASHTO method. This case study was conducted to analyze the strengths and weaknesses of the MDP 2017 method and the Bina Marga 2002 method when used in overlay planning for road maintenance needs, when viewed in terms of structural and cost efficiency. The results of the calculation of overlay thickness can be said to be effective if the resulting quality is as good as possible with the lowest possible budget estimate. From the calculation of overlay thickness, the overlay results obtained from the MDP 2017 calculation method are thinner than the overlay results from the Bina Marga 2002 method. The results also indicate that the use of the MDP 2017 method can reduce the overlay implementation budged by 8,07%.