Pengaruh Variasi Water Solid Ratio Pada Mortar Geopolimer Dengan Bahan Dasar Kaolin dan Kapur Pada Kondisi NaOH 10 Molar

The Effect of Water Solid Ratio Variation on Kaolin and Lime Based Geopolymer Mortar at 10 Molar NaOH Conditions

Geopolimer adalah material yang dapat digunakan sebagai pengganti semen portland untuk mengurangi emisi CO₂. Energi yang dibutuhkan dalam pembuatan geopolimer tidak terlalu besar dibandingkan dengan pembuatan semen portland. Pembuatan semen portland membutuhkan suhu tinggi sekitar 800 °C – 1400 °C, sedangkan geopolimer dapat dibuat dengan suhu normal 27 °C – 35 °C. Pada penelitian ini digunakan material padatan utama berupa kaolin dan kapur dengan perbandingan 0,7 : 0,3 sebagai pengikat dan pengisi campuran mortar. Material padatan dan material cair pada geopolimer akan bereaksi seacara kimiawi, perbandingan jumlah material cair dan material padat sangat penting dikarenakan dapat mempengaruhi workability dan kuat tekan mortar geopolimer. Jumlah material cair yang digunakan dibandingkan dengan jumlah masterial padatan merujuk pada water solid ratio. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan mortar geopolimer yang menggunakan material padatan utama berupa kaolin dan kapur pada perbandingan 0,7 : 0,3 pada kondisi NaOH 10 molar dengan perbandingan nilai water solid ratio (w/s) sebesar 0,25 hingga  0,55. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan pada mortar geopolimer yang menggunakan material padatan utama berupa kaolin dan kapur akan bertambah tinggi seiring dengan penambahan komposisi water solid ratio. 

Geopolymer is a material that can be used as a substitute for Portland cement to reduce CO2 emissions. The energy required to make geopolymer is not too large compared to making Portland cement. Making Portland cement requires high temperatures of around 800 °C – 1400 °C, while geopolymer can be made at normal temperatures of 27 °C – 35 °C. In this study, the main solid materials were used in the form of kaolin and lime in a ratio of 0.7: 0.3 as a binder and filler for the mortar mixture. The solid material and liquid material in geopolymer will react chemically, the ratio of the amount of liquid material and solid material is very important because it can affect the workability and compressive strength of geopolymer mortar. The amount of liquid material used compared to the amount of masterial solids refers to the water solid ratio. In this research, geopolymer mortar was made using the main solid materials, namely kaolin and lime, in a ratio of 0.7: 0.3 under 10 molar NaOH conditions with a water solid ratio (w/s) value of 0.25 until 0.55. The test results show that the compressive strength value of geopolymer mortar which uses the main solid materials in the form of kaolin and lime will increase along with the addition of the water solid ratio composition.