Di sekitar
kita merupakan sistem distribusi, dimana energi listrik disalurkan ke konsumen.
Dalam penyaluran energi listrik pasti ada gangguan yang terjadi. Keberadaan
dari sistem proteksi juga bisa menjadi pelindung peralatan-peratana sekitar,
sehingga dapat melindungi ketika terjadi gangguan seketika atau sewaktu-waktu.
Di PT. PLN (Persero) ULP Ngunut sering terjadi gangguan hubung singkat.
Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meninjau apakah
setting sistem proteksi gangguan hubung singkat pada jaringan tegangan menengah
20 kV menggunakan aplikasi ETAP yang terjadi di PT. PLN (Persero) ULP Ngunut
telah sesuai atau tidak.
Digunakan
metode simulasi dengan ETAP dan pehitungan manual dengan inputan yaitu tegangan
sumber, impedansi, daya, setting arus dan waktu. Kemudian menghasilkan output
yaitu arus gangguan hubung singkat dan waktu respon dari relay proteksi.
Hasil
penelitian simulasi gangguan hubung singkat direspon Recloser Ngunut sebesar
0,937 kA dengan waktu 413 ms, dibandingkan dengan hasil perhitungan yang mana
menghasilkan nilai eror terkecil sebesar 0,6% hingga yang terbesaar
10,64%. Adapun
perhitungan OCR sisi penyulang primer 155,715 A, sisi sekunder 1,56 A, dan TMS
0,1398 s. Serta perhitungan GFR sisi penyulang primer 16,8611 A, sisi sekunder
0,1686 A, dan TMS 0,1244 s.
Didapatkan
kesimpulan bahwa sistem proteksi yang terpasang di PT. PLN (Persero) ULP Ngunut
telah terkoordinasi dan tersetting dengan baik didukung oleh perhitungan
setting OCR dan GFR sisi penyulang dan incoming. Selain itu, besar arus
gangguan hubung singkat berbanding terbalik dengan jauh jarak gangguan dari
sumber.
Kata Kunci: ETAP, Relai Proteksi, Hubung Singkat