IMPLEMENTATION OF 5S CULTURAL CHARACTER EDUCATION (SENYUM, SAPA, SALAM, SOPAN, DAN SANTUN) AS A STRATEGY TO OVERCOME BULLYING AT UPT SMP NEGERI 27 GRESIK
Karakter merupakan sifat yang muncul terhadap situasi yang terjadi. Karakter bisa berupa baik dan juga buruk. Karakter seseorang dipengaruhi oleh lingkungan dimana seseorang tersebut berada, sehingga penting bagi seseorang untuk bisa membentuk karakter baik dalam dirinya. Banyaknya kasus perundungan mencerminkan akibat dari karakter yang buruk. Permasalahan perundungan ini yang membuat sekolah berupaya untuk membentuk karakter dari peserta didik.
Salah satu upaya penanaman pendidikan karakter kepada peserta didik dengan menggunakan budaya 5S(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun). Budaya ini menjadi pedoman bertingkah laku di UPT SMP Negeri 27 Gresik, dan sebagai program pembiasaan. Program pembiasaan diberikan melalui kegiatan 5S yang rutin dilakukan setiap hari. Namun, nilai karakter yang ada dalam budaya 5S ini masih belum bisa melekat sepenuhnya kedalam diri peserta didik. Sehimgga perlu diberikannya pembaruan dengan penekanan budaya 5S pada semua kegiatan yang ada di sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter budaya 5S(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) dan Strategi untuk mengatasi perundungan di UPT SMP Negeri 27 Gresik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang diambil menggunakan metode wawancara mendalam. Pihak yang terlibat dalam penelitian ini diantaranya kemahasiswaan, guru pendidikan ilmu pengetahuan sosial, guru pendidikan kewarganegaraan, guru bimbingan konseling, dan siswa. Penelitian ini menggunakan teknik interaktif oleh Miles Hubberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya 5S(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) mampu meminimalisir tingkat perundungan di UPT SMP Negeri 27 Gresik. Budaya ini juga membentuk karakter dari siswa-siswi menjadi lebih beretika dengan ditanamkannya nilai karakter yang ada dalam budaya 5S ini seperti toleransi, cinta damai, bersahabat dan komunikatif, disiplin, dan bertanggung jawab. Program budaya 5S dikatakan berhasil dikarenakan meminimalisir dampak negatif dari perundungan. Meskipun perilaku perundungan meningkat setiap tahunnya, namun hampir semua perilaku perundungan bisa diselesaikan oleh siswa itu sendiri.
Kata Kunci : Budaya 5S, Pendidikan Karakter, Perundungan