“BALIJJAH” SEBUAH KARYA TARI DRAMATIK DALAM GAYA MADURA
“BALIJJAH” A DRAMATIC DANCE WORK USING MADURA STYLE
ABSTRAK
Nama : Khotijah Qultubro
NIM : 17020134088
Program Pendidikan : Pendidikan Sendratasik
Jurusan : Sendratasik
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Dosen Pembimbing : Drs. Bambang Sugito, M.Sn.
Tahun Akademik : 2022
Kerja keras dan semangat Balijjah sebagai penjual ikan dan ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketertarikan koreografer berasal dari jerih payah Balijjah dan semangat kerja keras untuk memperjual-belikan ikan dagangannya yang saling berlomba-lomba dalam menarik perhatian pembeli yang menyebabkan kericuhan antara para Balijjah. Koreografer menggunakan tipe tari dramatik untuk menonjolkan beberapa suasana yang akan dijadikan sebagai kekuatan dalam menyampaikan isi pada karya tari Balijjah. Keunikan pada karya tari Balijjah yaitu keahlian Balijjah dalam menyeimbangkan tompo. Kepentingan karya tari ini di ciptakan untuk menjadi inspirasi koreksi dan evaluasi masyarakat bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam kesejahteraan keluarga.
Proses penciptaan pada karya tari ini koreografer menggunakan beberapa teori yang digunakan sebagai pijakan dalam menciptakan karya tari Balijjah. Adapun teori yang digunakan pada penulisan dan penciptaan karya diantaranya, metode kontruksi 1, teori dramatik oleh Jacquelin Smith dan teori koreografi oleh Sal Mulgianto. Selain itu hasil karya yang terdahulu juga dijadikan sebuah referensi mengenai teknik, konsep, dan penggunaan ruang untuk meperlihatkan bukti keorisinilitas setiap karya.
Pendekatan pada karya tari Balijjah menggunakan metode pendekatan kontruksi I oleh Jucquelin Smith yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu diantaranya meliputi rangsang awal, tipe tari, mode penyajian, improvisasi, evaluasi, seleksi dan penghalusan dan motif. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menentukan konsep penciptaan karya Balijjah dengan tema ketangguhan. Pada karya ini terdapat skenario yang terdiri dari lima bagian atau alur yaitu introduksi, bagian I, bagian II, bagian III, dan bagian IV. Karya tari ini menggunakan tipe tari dramatik dengan mode penyajian representatif simbolis dengan menggunakan teknik tradisional yang dikembangkan. Sedangkan elemen pendukung pada karya tari ini meliputi, tata rias dan busana, properti, tata teknik pentas, dan iringan tari. Setelah proses rancangan terselesaikan dilanjutkan dengan proses penciptaan yang meliputi, rangsang awal, eksplorasi, improvisasi, evaluasi, evaluasi, seleksi penghalusan, dan motif.
Analisa karya tari “Balijjah” pertama alur cerita yang terdiri dari tanjakan – tanjakan emosi atau suasana pada setiap bagian karya. Alur skenario introduksi menggambarkan penjual ikan, bagian I penggambaran kebersamaan para Balijjah, bagian II menggambarkan interaksi antara penjual dan pembeli, bagian III jerih payah Balijjah saling berlom-lomba untuk menarik perhatian pembeli, bagian IV penggambaran kebahagian dan rasa syukur. Pada karya tari ini menggunakan gaya madura dengan teknik gerak tradisional yang dikembangkan, yang ditampilkan oleh 5 penari wanita dengan tata rias cantik. Busana yang digunakan mencerminkan para penjual ikan yang sederhana dengan sedikit modifikasi sesuai dengan kebutuhan karya tari “Balijjah”, yang terdiri dari kebaya dan menggunakan bawahan sewek. Karya tari ini dipentaskan di ruangan terbuka yang di setting panggung menggunakan konsep prosenium, iringan pada karya tari “Balijjah” menggunakan musik tong – tong dengan instrument sronen, saron 2, peking 1, demung 1, kennong tellok, pul-gong, kendang, bak udang, senar drum, rebana, seruling, dan cer – cer. Sedang properti yang di gunakan adalah “tompo”.
Karya tari ini memiliki tema tentang ketangguhan. Pada karya tari “Balijjah” terdapat tiga fokus karya, yang pertama penggarapan bentuk dramatik karya tari berjudul “Balijjah”, kedua garap tari gaya Madura berjudul “Balijjah”, dan ketiga garap teknik gerak 5 penari wanita ke dalam karya tari berjdul “Balijjah”. Karya tari ini menggunakan tipe tari dramatik, penari pada karya ini terdiri dari 5 penari wanita, tata rias yang di gunakan pada karya tari ini yaitu tata rias cantik, menggunakan alas foundation cryolan no.4 supaya lebih tahan lama maka menggunakan bedak tabur inez di lanjut dengan bedak padat inez. Bahan busana yang di gunakan kain kebaya bagian bawah menggunakan sewek. Bagian kepala menggunakan soonan dan dua bunga sebagai hiasan, bagian pergelangan kaki menggunakan dua gelang kaki. Properti yang digunakan yaitu tompo sebagai wujud wadah ikan. Karya ini dipentaskan di lapangan kafe Stroom dengan ukuran 10 m x 6 m, dengan menggunakan setting panggung dengan konsep prosenium yang dibentuk dengan beberapa alat seperti backdrop dan tiang. Penataan lampu pada karya ini menggunakan 3 lampu sorot dan 8 lampu parlet. Sedangkan iringan pada karya tari ini menggunakan musik semi tong-tong.
Kata Kunci : Balijjah, dramatik, gaya madura
ABSTRACT
Education Program : Sendratasik Education
Departement : Sendratasik
Faculty : Faculty of Languages and Arts
Institution Name : Surabaya State University
Supervisor : Drs. Bambang Sugito, M.Sn.
Academic Year : 2022
Balijjah's hard work and passion as a fish seller and housewife in fulfilling his life's needs. The choreographer's interest stems from Balijjah's hard work and passion for trading his fish, which compete with each other in attracting the attention of buyers, which causes chaos among the Balijjahs. The choreographer uses a dramatic type of dance to highlight some of the atmosphere that will serve as a strength in conveying the content of the Balijjah dance work. The uniqueness of the Balijjah dance work is Balijjah's skill in balancing the tompo. The importance of this dance work was created to be an inspiration for correction and evaluation of the community that women also have an important role in family welfare.
In the process of creating this dance, the choreographer uses several theories that are used as a foothold in creating the Balijjah dance. The theories used in the writing and creation of works include construction method 1, dramatic theory by Jacquelin Smith and choreography theory by Sal Mulgianto. In addition, previous works are also used as a reference on techniques, concepts, and the use of space to show evidence of the originality of each work.
The approach to the Balijjah dance work uses the construction approach method I by Jucquelin Smith which consists of several stages, including initial stimulation, dance type, mode of presentation, improvisation, evaluation, selection and refinement and motifs. The next step is to determine the concept of creating Balijjah's work with the theme of toughness. In this work, there is a scenario consisting of five parts or plots, namely introduction, part I, part II, part III, and part IV. This dance work uses a dramatic dance type with a symbolic representation mode of presentation using developed traditional techniques. While the supporting elements in this dance work include make-up and clothing, property, stage technique, and dance accompaniment. After the design process is completed, it continues with the creation process which includes, initial stimulation, exploration, improvisation, evaluation, evaluation, refinement selection, and motifs.
The first analysis of the dance work "Balijjah" consists of a story line consisting of emotional or mood climbs in each part of the work. The flow of the introduction scenario depicts fish sellers, part I depicts the togetherness of the Balijjah, part II describes the interaction between sellers and buyers, part III the efforts of Balijjah competing with each other to attract buyers' attention, part IV depicts happiness and gratitude. In this dance work using the Madura style with developed traditional movement techniques, which are performed by 5 female dancers with beautiful make-up. The clothes used reflect the simple fish sellers with slight modifications to suit the needs of the “Balijjah” dance work, which consists of a kebaya and uses sewek subordinates. This dance work is performed in an open room on a stage setting using the concept of prosenium, the accompaniment of the dance work "Balijjah" uses tong - tong music with the instruments sronen, saron 2, peking 1, demung 1, kennong tellok, pul-gong, drums, bak shrimp, drum strings, tambourines, flutes, and cer - cer. The property being used is "tompo".
This dance work has the theme of toughness. In the dance work "Balijjah" there are three focuses of work, the first is working on a dramatic form of dance entitled "Balijjah", the second is working on a Madurese style dance entitled "Balijjah", and the third is working on the movement technique of 5 female dancers into a dance work entitled "Balijjah". This dance work uses a dramatic dance type, the dancers in this work consist of 5 female dancers, the make-up used in this dance work is beautiful makeup, using cryolan foundation no. with inez compact powder. The clothing material used is the bottom of the kebaya cloth using sewek. The head uses soonan and two flowers as decoration, the ankle uses two anklets. The property used is tompo as a form of fish container. This work was performed in the Stroom cafe field with a size of 10 m x 6 m, using a stage setting with a proscenium concept formed with several tools such as backdrops and poles. The lighting arrangement in this work uses 3 spotlights and 8 parlet lights. While the accompaniment in this dance work uses semi-cask music.
Keywords : Balijjah, dramatic, madura style