Rumah adat di Indonesia adalah budaya yang wajib dilestarikan. Seiring berkembangnya zaman yang moderen ini, banyak rumah adat yang mulai digantikan dengan rumah moderen sehingga semakin lama rumah adat akan semakin sulit ditemui salah satunya yaitu rumah adat Banua Layuk yang berasal dari Mamasa, Sulawesi Barat. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang akan dianalisis yang berupa data primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan angket yang disebarkan pada anak - anak umur 12 tahun sebanyak 30 anak. Dari pengumpulan data tersebut setelah dianalisis terlihat bahwa kurangnya pengetahuan tentang rumah adat yang berasal dari provinsi Sulawesi, maka objek perancangan mengambil berdasarkan data dengan skor terendah yaitu rumah adat yang berasal dari Sulawesi. Dalam proses perancangan ini data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode 5W+1H. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengenalkan rumah adat Banua Layuk kepada anak anak melalui video animasi yang informatif. Media utama yaitu berbentuk animasi 3D yang dibuat melalui aplikasi Blender dan disusun kembali dengan After Effect dan menghasilkan video animasi dengan durasi sepanjang 4 menit 15 detik. Media pendukung berupa gantungan kunci dan botol minuman. Perancangan ini diharapkan memberikan wawasan terhadap rumah adat Banua LayukÂ
Traditional houses in Indonesia are a culture that must be preserved. Along with the development of this modern era, many traditional houses are starting to be replaced with modern houses so that the longer the traditional houses will be increasingly difficult to find, one of which is the Banua Layuk traditional house from Mamasa, West Sulawesi. Researchers used qualitative research methods to obtain data to be analyzed in the form of primary and secondary data. Data collection using a questionnaire distributed to children aged 12 years as many as 30 children. From the data collection, after being analyzed, it can be seen that there is a lack of knowledge about traditional houses from Sulawesi province, so the design object is based on the data with the lowest score, namely traditional houses from Sulawesi. In the design process, the collected data was analyzed using the 5W+1H method. This research was made with the aim of introducing the Banua Layuk traditional house to children through informative animated videos. The main media is in the form of 3D animation created through the blender application and rearranged with after effects and produces animated videos with a duration of 4 minutes 15 seconds. Supporting media in the form of key chains and drink bottles. This design is expected to provide insight into the traditional house of Banua Layuk