BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI TARI MAYANG RONTEK KARYA SETU SEBAGAI TARI PENYAMBUTAN TAMU (SEREMONIAL) DI KABUPATEN MOJOKERTO

PRESENTATION FORM AND FUNCTION OF MAYANG RONTEK DANCE BY SETU AS A GUEST WELCOMING DANCE (CEREMONIAL) IN MOJOKERTO DISTRICT

    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk penyajian dan fungsi Tari Mayang Rontek sebagai tari penyambutan tamu yang difokuskan pada rangkaian Upacara Penyambutan Kapolres Baru Kabupaten Mojokerto Tahun 2024. Pengkajian penelitian ini dilakukan menggunakan landasan konsep teori koreografi yang diungkap oleh Sal Murgiyanto (1983) dipadukan dengan teori bentuk tari yang diungkap oleh Sumandiyo Hadi (2012), serta teori fungsi yang diungkap oleh Soedarsono (1998) untuk mengkaji rumusan masalah tentang bentuk penyajian dan fungsi sajian pertunjukan tari mayang rontek sebagai tari penyambutan Kapolres baru tahun 2024.  Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi pustaka, Studi Literatur, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Tari Maynag Rontek sebagai tari penyambutan tamu (Seremonial) yang di fokuskan dalam peristiwa Upacara Penyambutan Kapolres Baru Kabupaten Mojokerto Tahun 2024 dilaksakan di halaman Polres, adalah disajikan dalam bentuk tari kelompok putri berjumlah 7 orang, secara tekstual didukung dengan elemen-elemen bentuk antara lain: judul, tema, pola gerak, pola lantai, rias dan busana, musik dan prinsip–prinsip bentuk: kestuan, keseimbangan, kontras, pengulangan, transisi, urutan, klimaks, harmoni. Penampilan Tari Maynag Rontek pada Upacara Penyambutan Kapolres Baru Tahunn 2024 di Kabupaten Mojokerto memiliki fungsi primer sebagai media penyambutan Kapolres Baru bersifat upacara seremonial kenegaraan, dan sebagai hiburan sajian pertunjukan. Selain itu secara sekunder sebagai pendukung kemeriahan Upacara Penyambutan Kapolres Baru Tahun 2024 dan sebagai propaganda/pengenalan Kapolres Baru Tahun 2024 di Kabuparen Mojokerto Upacara.

    This study aims to examine the presentation form and function of Mayang Rontek Dance as a guest welcoming dance focused on a series of Welcoming Ceremonies for the New Chief of Police of Mojokerto Regency in 2024. The study of this research was conducted using the conceptual basis of choreographic theory revealed by Sal Murgiyanto (1983) combined with the theory of dance form revealed by Sumandiyo Hadi (2012), as well as the theory of function revealed by Soedarsono (1998) to examine the formulation of problems about the presentation form and function of the mayang rontek dance performance as a welcoming dance for the new police chief in 2024.  This research was conducted using a qualitative approach, with data collection techniques through observation, interviews, literature studies, literature studies, and documentation studies. Data analysis was carried out through the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that, Maynag Rontek Dance as a guest welcoming dance (Ceremonial) which is focused on the event of the Welcoming Ceremony of the New Police Chief of Mojokerto Regency in 2024 held in the courtyard of the Polres, is presented in the form of a dance group of 7 women, textually supported by form elements including: title, theme, movement pattern, floor pattern, makeup and clothing, music and the principles of form: stability, balance, contrast, repetition, transition, sequence, climax, harmony. The performance of Maynag Rontek Dance at the Welcoming Ceremony of the New Police Chief in 2024 in Mojokerto Regency has a primary function as a medium for welcoming the New Police Chief in the form of a state ceremonial ceremony, and as an entertainment performance. In addition, it is secondary as a supporter of the excitement of the Welcoming Ceremony of the New Police Chief in 2024 and as propaganda/introduction of the New Police Chief in 2024 in Mojokerto Regency.