Hambatan pendengaran mengakibatkan anak tunarungu kesulitan dalam membaca pemahaman. Sehingga tanak idak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Story Telling merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh metode Story Telling dengan buku cerita digital terhadap kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu. Buku cerita digital digunakan untuk media mempermudah dalam memahami pembelajaran, dikarenakan dalam penelitian anak tunarungu yang mempunyai karakteristik visual yang tinggi dan masih memiliki sisa pendengaran.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental, dan rancangan penelitian one-group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian ini 8 siswa tunarungu kelas V di SLB-B Pertiwi Mojokerto. Teknik pengumpulan data berupa tes, dan teknik analisis data menggunakan statistik non parametik dengan rumus uji Wilcoxon macth pairs test.
Berdasarkan hasil tes kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu, ada pengaruh metode story telling berbasis buku cerita digital terhadap kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu. Diperoleh data dari tes awal/pre-test menunjukan rata-rata nilai 48, kemudian sesudah diberikan perlakuan tes akhir/ post-test menunjukan rata-rata nilai 71. Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan signifkan.
Dapat disimpulkan penggunaan metode story telling dalam pembelajaran berbahasa memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu.
Kata kunci :Story Telling, Buku cerita digital, Membaca pemahaman, Siswa Tunarungu.
Hearing obstacles cause hearing impaired children to have difficulty in reading comprehension. So that the cooking can not follow the learning well. Story Telling is a method that can be used to develop reading comprehension skills of deaf children.
This study aims to examine the effect of the Story Telling method with digital story books on the reading comprehension ability of deaf children. Digital story books are used for media to make it easier to understand learning, because in studies of deaf children who have high visual characteristics and still have residual hearing.
This study uses a quantitative approach to the type of pre-experimental research, and a one-group pretest-posttest design research design. The subjects in this study were 8 deaf students of class V in SLB-B Pertiwi Mojokerto. Data collection techniques in the form of tests, and data analysis techniques using non-parametric statistics with the Wilcoxon macth pairs test formula.
Based on the test results of reading comprehension skills of deaf children, there is an influence of story telling method based on digital story books on the reading comprehension ability of deaf children. Obtained data from the initial test / pre-test showed an average value of 48, then after being given the treatment the final test / post-test showed an average value of 71. This shows that there was a significant increase.
It can be concluded that the use of story telling methods in language learning has a positive influence on the reading comprehension of deaf children.
Keywords: Story Telling, digital story books, reading comprehension, deaf students.