Pengaruh Penambahan Royal Jelly dalam Pengencer Dasar Soya terhadap Kualitas Spermatozoa Kambing Boer Sebelum dan Sesudah Ekuilibrasi

Effects of Royal Jelly Addition into Soya Basic Diluent on the Quality of Boer Goat Spermatozoa Before and Post Equilibration

ABSTRAK

Pengukuran kualitas sebelum dan sesudah ekuilibrasi untuk melihat kemampuan sel spermatozoa bertahan pada media pengencer pada suhu 4-5°C. Ekuilibrasi adalah tahapan untuk menyimpan semen setelah pengenceran, dalam waktu 2 jam dengan suhu 4 - 5°C, bertujuan memberi waktu adaptasi sel spermatozoa terhadap perubahan kondisi pengencer. Kualitas semen akan menurun selama tahap penyimpanan pada suhu 4-5ºC, sehingga membutuhkan pengencer yang mampu mempertahankan kualitas spermatozoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi Royal Jelly (RJ) yang berbeda, dalam pengencer dasar soya terhadap motilitas dan viabilitas sebelum dan sesudah ekuilibrasi spermatozoa Kambing Boer. Perlakuan konsentrasi RJ yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 perlakuan, dengan perbedaan konsentrasi RJ (0%, 1%, 2% dan 3%) dan 5 ulangan dengan metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel dalam penelitian ini adalah dengan menilai motil progresif spermatozoa dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 400x pada suhu 37ºC. Viabilitas spermatozoa dengan mengamati preparat apusan dengan pewarna eosin-negrosin menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x, spermatozoa yang hidup berwarna putih atau transparan sedangkan yang mati berwarna merah muda atau ungu. Pengamatan dilakukan sebelum dan sesudah ekuilibrasi selama 2 jam. Analisis data menggunakan uji Anava satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan RJ memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase motilitas spermatozoa setelah ekuilibrasi. Perlakuan P3 (RJ 3%) menghasilkan motilitas setelah tahap ekuilibrasi tertinggi sebesar 51,5±3,35% dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Penambahan RJ juga memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada persentase viabilitas spermatozoa Kambing Boer setelah ekuilibrasi. Perlakuan P3 (RJ 3%) menghasilkan viabilitas setelah tahap ekuilibrasi tertinggi sebesar 50,53±3,93%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengencer dasar soya dengan penambahan RJ 3% mampu memberikan pengaruh terbaik dalam mempertahankan kualitas spermatozoa Kambing Boer selama ekuilibrasi. Implikasi dari penelitian ini adalah RJ dapat digunakan sebagai sumber antioksidan yang dapat ditambahkan dalam pengencer semen kambing Boer pada proses kriopreservasi.

Kata kunci: royal jelly; pengencer dasar soya; kualitas spermatozoa; spermatozoa Kambing Boer; ekuilibrasi

ABSTRACT

Quality measurements before and after equilibration to determine the ability of spermatozoa cells survive on diluent media at a temperature of 4-5°C. Equilibration is the stage for storing semen after dilution within 2 hours at a temperature of 4-5°C which aims to give the sperm cell adaptation time to changes in dilution conditions. The quality of semen will decrease during the storage stage at a temperature of 4-5 ̊ C requiring diluents that can maintain the quality of spermatozoa. This study aims to know the effect addition of different concentrations of Royal Jelly (RJ) in soya basic diluent on motility and viability before and after the equilibration of Boar Goat sperm. The RJ concentration treatments used in this study were 4 treatments, with different RJ concentrations (0%, 1%, 2% dan 3%) and 5 replications with the research method using a completely randomized design. The variable in this study was to observed the progressive motile sperm using microscope 400x magnification at 37 ̊C. Viability of spermatozoa examinated with eosin-negrosin staining and was observed using microscope 400x magnification, normal live sperm appear with color or transparent and dead sperm appear pink or violet color. Observation before and after 2 hours equilibration. Data analysis used by a one-way Anava test and continued with Duncan test. The result of the research showed the addition of RJ had a significant effect (P<0,05) on the percentage of spermatozoa motility after equilibration. P3 (RJ 3%) treatment produced motility after the highest equilibration stage of 51,5±3,35% compared to other treatments. The addition of RJ also had a significant effect (P<0,05) on the viability percentage of Boar Goat sperm after equilibration. P3 (RJ 3%) treatment produced viability after the highest equilibration stage of 50,53±3,93%. The conclusion of this study is RJ 3% added to the soya basic diluent can have the best influence in maintaining the quality of Boar Goat sperm during equilibration. The implication of this research is RJ can be used as a source of antioxidants that can be added in the dilution of Boar Goat semen in the cryopreservation process.

Keywords: royal jelly; soya basic diluent; quality spermatozoa; Boar Goat sperm; equilibration