IMPLEMENTASI PROGRAM INKUBASI USAHA MANDIRI DI KELURAHAN BULAK KECAMATAN BULAK KOTA SURABAYA
IMPLEMENTATION OF INKUBASI USAHA MANDIRI PROGRAM IN BULAK VILLAGE SUBDISTRICT BULAK CITY OF SURABAYA
Program Inkubasi Usaha Mandiri adalah salah satu upaya dari Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak kota Surabaya guna menekan dan menanggulangi angka kemiskinan di kota Surabaya. Program Inkubasi Usaha Mandiri adalah sebuah program berupa fasilitasi dan pendampingan pemberdayaan ekonomi berbasis usaha mandiri yang ditujukan khusus kepada para ibu rumah tangga dari keluarga miskin. Pada tahun 2019 program ini dilaksanakan di tiga kecamatan dan Kelurahan Bulak dipilih sebagai lokus penelitian karena Kelurahan Bulak memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak diantara kelurahan lainnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi program inkubasi usaha mandiri di Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualtitatif. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan publik dari Van Meter dan Van Horn yang terdiri dari enam indikator yakni tujuan dan ukuran kebijakan, sumber daya, karakteristik dari agen pelaksana atau implementor, kecenderungan dan sikap dari para pelaksana, komunikasi antarorganisasi pelaksana, dan lingkungan politik, ekonomi, dan sosial. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program telah berjalan dengan cukup baik. Selama pelaksanaan program para ibu rumah tangga diberikan pelatihan yang mencukupi mulai dari pelatihan pembuatan berbagai jenis produk yang memiliki nilai jual sampai dengan dibantu untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Akan tetapi program belum bisa berjalan secara maksimal karena terdapat beberapa kendala yang masih terjadi seperti tingkat partisipasi yang cenderung menurun di pertengahan pelaksanaan program dan masih rendahnya komitmen dari para peserta program, sehingga banyak peserta yang tidak melanjutkan mengikuti program sampai tuntas.
Inkubasi Usaha mandiri Program is one of the efforts of the Department of Population Control, Women's Empowerment, and Child Protection of the city of Surabaya in overcoming the problem of poverty in the city of Surabaya. Inkubasi Usaha Mandiri Program is a program in the form of facilitation and assistance for economic empowerment based on independent businesses aimed specifically to housewives from poor families. In 2019, this program was implemented in three sub-districts and Bulak was chosen as the research locus because Bulak has the largest number of poor people among other villages. By joining this program, housewives will get comprehensive training and assistance facilitation to develop their independent businesses. This study aims to analyze and describe the implementation of an independent business incubation program in Bulak Village, Bulak District, Surabaya City. This type of research used is descriptive research with a qualitative approach. This research was analyzed using the theory of public policy implementation of Van Meter and Van Horn which consists of six indicators namely the objectives and size of the policy, resources, characteristics of the implementing agent or implementor, tendencies and attitudes of the implementers, communication between implementing organizations, and the political, economic, and social environment. Data collection techniques in this study through interviews, observation, and study documentation. Data analysis techniques are done through data collection, data reduction, data presentation, and making conclusions. The results showed that the program was running quite well. During the implementation of the program the housewives were given adequate training in making various types of products that have value to being assisted to market the products produced. However, the program has not been able to run optimally because there are some obstacles that still occur such as level of participation which tends to decrease in the middle of program implementation and low commitment of the program participants, so that many participants did not continue to follow the program until completion.