PERBAIKAN KINERJA SIMPANG 3 BERSINYAL AREA KOMERSIAL MENGGUNAKAN PKJI 2014 DISERTAI SIMULASI VISSIM (studi kasus persimpangan jl. Gembong tebasan – jl. Kapasari kec. Simokerto, kota surabaya, jawa timur)

PERFORMANCE IMPROVEMENT OF SIMPANG 3 OPERATING COMMITMENT AREA USING PKJI 2014 BASED ON VISSIM SIMULATION (Case Study of intersection Jl. Gembong Tebasan -Jl. Kapasari District. Simokerto, Surabaya City, East Java)

Pembangunan yang pesat di kota-kota besar Indonesia telah menginduksi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mengubah kota surabaya menjadi magnet bagi penduduk yang mencari pekerjaan dan tempat tinggal. Dalam konteks transportasi, persimpangan jalan menjadi titik rawan kemacetan lalu lintas akibat konflik pergerakan arus. Penyumbang utama kemacetan di beberapa lokasi adalah penggunaan bahu jalan sebagai tempat parkir, serta pertumbuhan kendaraan yang tidak sejalan dengan pertumbuhan infrastruktur jalan. Selain itu, pedagang kaki lima (PKL) juga turut berperan dalam menciptakan kemacetan lalu lintas di beberapa lokasi, terutama di sekitar persimpangan jalan. Penelitian ini mengkaji kinerja simpang bersinyal di Jalan Gembong Tebasan-Jalan Kapasari dengan hasil yang menunjukkan derajat kejenuhan sebesar 0,954, tundaan rata-rata mencapai 66,80 detik per kendaraan per siklus, dan rata-rata kendaraan terhenti sebanyak 0,611 detik per kendaraan per siklus. Studi ini menggaris bawahi pentingnya koordinasi dan penertiban oleh instansi terkait dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di lokasi tersebut. Penertiban terhadap pedagang kaki lima yang melanggar aturan parkir dan menghalangi trotoar dapat mengurangi dampak negatif terhadap aliran lalu lintas. Peneliti juga mengusulkan solusi alternatif yang melibatkan perubahan waktu siklus dan lebar pendekatan. hasil terbaik ditunjukkan pada Alternatif I dengan lebar pendekatan barat sekitar 9,5 meter, pendekatan utara 10,5 meter, pendekatan selatan 10,5 meter, dan waktu siklus sekitar 96 detik sehingga menghasilkan Derajat kejenuhan yaitu 0,828.

Rapid development in Indonesia's major cities has induced high economic growth and turned the city of surabaya into a magnet for residents seeking jobs and shelter. In the context of Transportation, road junctions are prone to traffic congestion due to conflicts in flow movements. The main contributor to congestion in some locations is the use of road shoulders as parking lots, as well as the growth of vehicles that are not in line with the growth of road infrastructure. In addition, street vendors (PKL) also play a role in creating traffic jams in several locations, especially around road junctions. This study examines the performance of signalized intersections on Jalan Gembong Tebasan-Jalan Kapasari with results showing the degree of saturation of 0.971, the average delay reached 102.25 seconds per vehicle per cycle, and the average vehicle stopped as much as 0.614 seconds per vehicle per cycle. This study underlines the importance of coordination and control by relevant agencies in overcoming the problem of traffic congestion in these locations. Curbing street vendors who violate parking rules and block sidewalks can reduce the negative impact on traffic flow. The researcher also proposed an alternative solution that involves changing the cycle time and approach width. the best results were shown in alternative I with a width of about 9.5 meters west approach, 10.5 meters north approach, 10.5 meters south approach, and cycle time of about 96 seconds resulting in a degree of saturation of 0.845.