Hubungan Kebiasaan Makan Olahan Pangan Tradisional Teknik Penggaraman dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Paringin Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan

The Relationship Between The Habit Of Eating Traditional Processed Food Salting Techniques With The Incidence Of Hypertension At The Health Center Paringin, Balangan District, South Kalimantan 

Kebiasaan makan masyarakat yang didominasi oleh jenis makanan yang berasal dari sumber makanan melalui proses fermentasi dengan penambahan garam dapur. Makanan asin tersebut menyebabkan menurunnya kualitas dan fungsi pembuluh darah, jantung, dan organ penting lainnya yang dapat menurunkan imunitas dan meningkatkan oksidan, yang menimbulkan gangguan metabolik atau penyakit, terutama dapat terjadinya hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kebiasaan makan olahan pangan tradisional teknik penggaraman dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Paringin. Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sejumlah 166 orang. Sampel pada penelitian ini sejumlah 68 orang. Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan uji laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai gizi NaCl yang terkandung dalam per 100 gram olahan pangan seperti pakasam goreng memiliki kandungan NaCl sebesar 10,01 gram, iwak karing sapat goreng memiliki kandungan NaCl sebesar 9,40 gram, mandai goreng memiliki kandungan NaCl sebesar 7,04 gram, wadi goreng yang kandungan NaCl sebesar 6,42 gram, dan oseng mandai yang memiliki kandungan NaCl sebesar 5,23 gram.

Kata Kunci : Olahan  Pangan  Tradisional, Teknik  Penggaraman, Hipertensi

The eating habits of the people are dominated by types of food originating from food sources through a fermentation process with the addition of table salt. These salty foods cause a decrease in the quality and function of the blood vessels, heart, and other important organs which can reduce immunity and increase oxidants, which cause metabolic disorders or disease, especially hypertension. The purpose of this study was to analyze the relationship between the eating habits of traditional food processing and salt technique with the incidence of hypertension at the Paringin Health Center. The type of research used is quantitative with a cross-sectional approach. The population in this study was 166 people. The sample in this study was 68 people. Data collection techniques in this study were interviews, observations, and laboratory tests. The results of this study indicate that the nutritional value of NaCl contained per 100 grams of processed food such as fried payasam has a NaCl content of 10.01 grams, fried sapat fish has a NaCl content of 9.40 grams, fried mandai has a NaCl content of 7.04 gram, fried wadi which contains 6.42 grams of NaCl, and stir-fried mandai which contains 5.23 grams of NaCl.

Keywords: Traditional Food Processing, Salting Techniques, Hypertension