Analisis Penilaian Kinerja Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT-PK) Pada Sub Bagian Tata Usaha Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

The Analysis of Perfomance Appraisal of Non-Civil Servant in Subdivision of Administrative Affairs of Agriculture and Food Security Office of East Java Province

Abstrak

Penilaian kinerja (performance appraisal) merupakan faktor penting bagi dinamika pertumbuhan dan pengembangan organisasi secara keseluruhan, karena dengan adanya penilaian kinerja organisasi dapat menilai, meningkatkan serta megembangkan kinerja setiap pegawainya guna memwujudkan sasaran, tujuan dan visi misi organisasi. Di lingkungan instansi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur terdapat pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai tidak tetap dengan perjanjian kerja (PTT-PK) yang memiliki perbedaan dalam pelaksanaan penilaian kinerjanya, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan penilaian kinerja pegawai tidak tetap dengan perjanjian kerja (PTT-PK) di Sub Bagian Tata Usaha Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Fokus penelitian ini yaitu Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai Tidak Tetap dengan Perjanjian Kerja (PTT-PK) berdasarkan Petunjuk Teknis BKD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 dan Kendala Penilaian Kinerja menurut Moeheriono. Kemudian untuk teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif, berdasarkan model interaktif Miles dan Huberman dalam Sugiyono yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan atau verifikasi. Peneliti menemukan beberapa kendala, yakni Hello effect karena tidak adanya bukti hasil capaian kinerja pegawai dan pengajuan keberatan atas hasil penilaian yang telah dilaksanakan pejabat penilai. Strictness dalam pelaksanaan penilaian, nilai yang diberikan cenderung lebih rendah dari keadaan yang sebenarnya. First Impression effect karena penilaian yang dilaksanakan berorientasi pada hasil penilaian kinerja pegawai pada tahun sebelumnya. Oleh karena itu perlu adanya ketentuan yang mengatur pelaksanaan penilaian kinerja PTT-PK berkaitan dengan kewajiban menyertakan bukti hasil capaian kerja pegawai dalam pelaksanaan penilaiannya. Selain itu penilai sebaiknya memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan keberatan atas hasil penilaian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian kinerja yang dilakukan oleh Sub Bagian Tata Usaha Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik, karena sistem penilaian yang terstruktur dan sesuai dengan Petunjuk Teknis BKD Provinsi Jawa Timur.

Kata Kunci: penilaian kinerja, pegawai tidak tetap, kendala penilaian kinerja.

Abstract

Performance appraisal is as an important factor to the overall of the organizational growth and development dynamic, because of performance appraisal, it can be evaluate, enhance and develop the performance each of employees in order to embody the target, purpose and vision and mission in organization. In the Agriculture and Food Security Office of East Java Province consist of civil servant and non-civil servant which has differences in performance appraisal implementation. Therefore, the purpose of this study is to describe the implementation of performance appraisal of non-civil servant in Subdivision of Administrative Affairs of Agriculture and Food Security Office of East Java Province. This study used descriptive qualitative method and data collection techniques consist of interview, observation, and documentation. This study focus on the implementation of performance appraisal of non-civil servant through technical instructions of BKD in East Java Province 2019 and the obstacle of performance appraisal proposed by Moeheriono. In order to analyze the data, this study used qualitative data based on interactive mode by Miles and Huberman in Sugiyono consist of data collection, data reduction, data

presentation, and conclusion or verification. The writer finds some obstacles such as; Hello effect, the lack of evidence of employee peformance results and file an objection to the result of appraisal that have been carried out by assessor. Strictness in the implementation of appraisal, the scores given tends to be lower than it supoosed to be. First Impression Effect, the appraisal implemented is oriented of employee performance of the previous year. Hence, it needs to be established the regulation of performance appraisal for non-civil servant related to the obligation along with evidence of employee peformance results in performance appraisal implementation. Furthermore, the assessor should allow the employees to file an objection to the result of appraisal. The results of this study shows that the performance appraisal held by Subdivision of Administrative Affairs of Agriculture and Food Security Office of East Java Province has been done well due to the structured of appraisal system and according to technical instructions of BKD in East Java Province.

Keywords: performance appraisal, non-civil servant, the obstacle of performance appraisal