Pekerja sosial sebagai orang yang memiliki kewenangan keahlian dalam menyelenggarakan berbagai pelayanan sosial. Peran pekerja sosial merupakan salah satu peran yang sangat dibutuhkan dalam menangani agresivitas anak di UPT PPSPA Bima Sakti Batu. Dalam peran yang dilakukan oleh pekerja sosial ini bertujuan agar klien-klien mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan mulai dari bimbingan sosial, bimbingan keagamaan, bimbingan kedisiplinan, bimbingan ketrampilan guna memperbaiki fungsi sosial dari klien tersebut, serta ketika sudah keluar dari UPT PPSPA memiliki bekal dasar untuk berkembang secara mandiri dan berfungsi sosial yang semestinya. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Kepala UPT PPSPA Bima Sakti Batu, Pekerja Sosial, Klien yang berada di UPT PPSPA Bima Sakti Batu yang berkaitan dengan penyelenggaraan beberapa program bimbingan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pekerja sosial dapat menangani agresivitas anak melalui program bimbingan sosial karena adanya peran-peran yakni sebagai fasilitator, perantara, mediator, pembela dan pelindung. Melalui bimbingan sosial dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan dapat menjadikan sikap mereka lebih baik dan mandiri. Kemandirian tersebut ditandai dengan adanya kemampuan untuk berinisiatif, memiliki rasa percaya diri, mampu mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan mampu mengendalikan diri.
Kata kunci: Pekerja sosial, Bimbingan sosial, Agresivitas.
Social workers as people who have the expertise in carrying out various social services. The role of social workers is one of the roles that is needed in dealing with the aggressiveness of children in the UPT PPSPA Bima Sakti Batu. In the role carried out by social workers it is intended that clients get the services needed starting from social guidance, religious guidance, disciplinary guidance, skills guidance to improve the social functions of the client, and when they are out of UPT PPSPA has basic provisions to develop independently and properly functioning socially.
This research method uses a qualitative approach and with descriptive methods. The subject of this study was the Head of the UPT PPSPA Bima Sakti Batu, Social Worker, Client who was at the UPT PPSPA Bima Sakti Batu who was associated with the implementation of several guidance programs. Data collection is done by using observation, interview, and documentation techniques. The technique used in data analysis is data reduction, data presentation, and conclusion drawing.
The results of the study show that the role of social workers can deal with the aggressiveness of children through social guidance programs because of the roles of facilitators, intermediaries, mediators, defenders and protectors. Through social guidance can provide provision of knowledge, skills and can make their attitudes better and independent. Independence is characterized by the ability to take initiative, have confidence, be able to make decisions, be responsible, and be able to control themselves.
Keywords: Social workers, Social guidance, Aggressiveness.