Perkembangan konstruksi di indonesia seiring dengan
pertumbuhan angka penduduk.Terutama di kota besar.Sampai saat ini beton dan
morta merupakan material utama yang paling popular di dunia konstruksi yang
tersusun dari agregat, air, dan semen. Material utama dari beton dan mortar
ialah Ordinary
Portland Cemen (PC), oleh sebab
itu PC sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam dunia konstruksi dan
penggunaannya akan terus meningkat seiring dengan waktu . Namun beberapa
tahun belakangan ini muncul dampak
buruk terhadap lingkungan akibat dari produksi Semen Portland dalam tingkat skala yang lebih luas. Mortar Geopolimer
bisa disebut juga mortar dengan bahan material utama pengikat yang tidak
memakai semen sebagai bahan pengikat, tetapi memakai bahan sampingan industri
yaitu fly ash sebagai bahan dasar
pengganti pengikat yaitu semen karena memiliki tingkat kandungan silika dan
kadar aluminanya cukup tinggi .
Pada p enelitian ini digunakan benda uji mortar geopolimer dengan variabel bebas rasio substitusi lumpur
Sidoarjo terhadap fly ash dengan 12 variasi mix
design . Adapun rasio SS / SH 12 Molar
sebesar 1.5 dengan kadar
solid larutan aktivator (w/s) sebesar 0.35 untuk mendapatkan nilai rasio optimum penambahan lumpur Sidoarjo terhadap abu terbang (fly ash) pada mortar geopolimer , lumpur Sidoarjo , air, dan aktivatornya berupa campuran dari
sodium hidoroksida dan sodium silikat.
Penelitianx ini dilaksanakan guna mengetahui hasil kuat tekan dan porositas yang maksimum dengan
lumpur Sidoarjo yang digunakan sebagai campuran memiliki prosentase sebesar 0%,
5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%. 40%, 45% dan 50%. larutan NaOH yang digunakan
sebagai aktivator yang memiliki konsentrasi 12M, water solid ratio sebesar 0,35. Perbandingan berat Na2 SiO3
terhadap berat larutan aktivator NaOH yaitu 1,5. Hasil studi menunjukkan bahwa
pada pengujian nilai kuat tekan mengalami peningkatan seiring dengan
bertambahnya prosentase lumpur Sidoarjo yang digunakan. Nilai kuat tekan
tertinggi usia 28 hari pada penambahan 15% sebesar 31,21 MPa dan terjadi
penurunan hingga subtitusi 50% sebesar 11,69 MPa. Hasil pengujian usia 28 hari
nilai porositas berbanding terbalik dengan nilai kuat tekan dengan terjadi
penurunan hingga titik terendah terjadi pada subtitusi 15% sebesar 9,17% dan
terjadi peningkatan hingga subtitusi 50% sebesar 20,38%. Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa hubungan nilai kuat tekan dan porositas berbanding
terbalik. Hal ini dapat menunjukkan
bahwa pengaruh subtitusi lumpur
Sidoarjo pada mortar
geopolimer akan memberikan nilai kuat tekan dan porositas yang lebih baik . Hasil
ini disebabkan oleh tingginya kandungan silika (Si) pada lumpur
Sidoarjo yang mencapai 36.5% pada lumpur Sidoarjo .
Kata kunci :
Mortar Geopolimer , Fly Ash,
lumpur
Sidoarjo , Kuat Tekan,
Porositas.