Konflik Internal Grup Lawak Aneka Ria Srimulat 1990 2000
Aneka Ria Srimulat Comedy Group Internal Conflict 1990 2000
Sebagai salah satu bentuk media hiburan seni pertunjukkan berubah menjadi salah satu produk hiburan yang profit oriented setelah mampu keluar dari unsur yang berhubungan dengan upacara adat lalu secara transformatif berubah menjadi hiburan untuk kalangan rakyat sebagai bentuk representatif masyarakat agraris tradisional pada masa itu Selepas masa masa kejayaan pada 1980 1990 Aneka Ria Srimulat kini harus berusaha keras mempertahankanidealismenya Dengan makin maraknya beragam format hiburan modern seperti Stand Up Comedy Sketsa Tawa hingga beragam Reality Show di layer Televisi menjadikan Pertunjukkan yang pernahmengharumkan kota Surabaya inimulai ditinggalkan masyarakat
Berdasarkan hal hal yang sudah dijelaskan diatas maka peneliti medapatkan rumusan masalah diantaranya adalah 1 Apa saja masalah yang dihadapi Aneka RiaSrimulat untuk tetap eksis diSurabaya 2 Bagaimana group lawak Aneka Ria Srimulat Surabaya bertahan menghadapi arus modernisasi Seni Pertunjukkan pada tahun 1990 2000 Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan metode penelitian heuristik kritik interpretasi dan historiografi Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa dokumen sebagai sumber primer yaitu Sumber referensi yang diperlukan adalah buku penunjang yang berhubungan dengan budaya seni pertunjukan seni lawak serta buku yang membahas tentang Aneka Ria Srimulat
Teguh mengidap stroke sejak 1993 dan tak sempat melihat reuni Srimulat yang kemudian berujung pada era keemasan kedua di televisi Aneka Ria Srimulat resmi dibubarkan oleh pemiliknya pada tahun 1989 setelah mencapai puncaknya di kancah hiburan 1970 1980 an hingga pengagumnya mulai berkurang drastis 1985 an Pemilik srimulat yakni pak teguh bisa dibilang orang balik layar yang selain mencari talent juga bertugas sebagai bapak dari srimulat kita ini sudah selayaknya rumah dan pak teguh bapaknya Jadi kalau bapaknya sudah pergi otomatis kita sebagai anak harus jalan sendiri Tutur Eko Londo wawancara Agustus 1995 Gogon mengusulkan reuni Srimulat Pelaksanaan reuni Srimulat terbilang sukses dan tetap menyedot banyak penonton Stasiun Indosiar meminangnya dan Srimulat tampil kembali di layar perak pada tahun 1995 2003 Tak lama setelah itu ditahun 2004 Srimulat kembali vakum baru pada tahun 2006 Srimulat kembali mendapat tawaran manggung di Indosiar dalam 36 episode Sebenarnya pada awal tahun 90ankita sudah mulai banyak tawaran di TV nasional bahkan beberapa ada yang main layar lebar kayak Tarzan Tessy Istilahnya itu punya medot karena memang tawarn film itu kan dibayarnya 2x pertama waktu kontrak setelahnhya sudah tayang dapat honor lagi pungkas eko londho Mengenai eko londho saat wawancara hal yang paling dirindukan ialah bayarannya Iya pastinya kangen semuanya tapi paling kangen sama Kadir Doyok Karena kebetulan kita duli sama sama asal dari jawa timur semua jadi nyambung aja mau ngobrolin apa saja pungkas eko londho Dan seseorang yang paling terkenal dan dikenang dalam srimulat menurut pak eko sepertinya nunung secara dia satu satunya perempuan dan masih eksis sampai sekarang selanjutnya mas mimiek mungkin karna slogannya wews ewes ewes bablas angine sama basuki siapa dulu yang tidak kenal sama basuki waktu main di Si Doel
Kata Kunci Konflik Internal Grup Lawak Aneka Ria Srimulat
As a form of entertainment media performing arts turned into a profit oriented entertainment product after being able to get out of elements related to traditional ceremonies and transformatively turned into entertainment for the people as a representative form of traditional agrarian society at that time After the heyday of 1980 1990 Aneka Ria Srimulat now has to work hard to maintain her idealism With the increasing prevalence of various modern entertainment formats such as Stand Up Comedy Laughter Sketches to various Reality Shows on the Television layer the public has abandoned this show that once made the city of Surabaya feel good Based on the things that have been explained above the researchers got the formulation of the problem including 1 What are the problems faced by Aneka Ria Srimulat to continue to exist in Surabaya 2 How did the comedy group Aneka Ria Srimulat Surabaya survive the modernization of performing arts in 1990 2000 In writing this thesis the researcher uses heuristic critique interpretation and historiography research methods In this study the researcher used several documents as primary sources namely the required reference sources were supporting books related to culture performing arts comedy arts and books discussing Aneka Ria Srimulat
Teguh has had a stroke since 1993 and did not get to see the Srimulat reunion which then led to the second golden era on television Aneka Ria Srimulat was officially disbanded by its owner in 1989 after reaching its peak in the entertainment scene 1970 1980s until its admirers began to decrease drastically 1985s The owner of Srimulat Mr Firm is a behind the scenes person who apart from looking for talent also serves as the father of Srimulat we are like his home and Mr Firm So if the father has left we as children automatically have to walk alone Speaks Eko Londo interview August 1995 Gogon proposed a Srimulat reunion The implementation of the Srimulat reunion was considered a success and still drew a large audience Indosiar Station asked for her hand and Srimulat appeared again on the silver screen in 1995 2003 Shortly after that in 2004 Srimulat went into hiatus again it was not until 2006 that Srimulat again received an offer to perform at Indosiar in 36 episodes In fact in the early 90s we started to have many offers on national TV some even playing on the big screen like Tarzan Tessy The term has a medot because it is true that the offer for the film is paid twice the first time is the contract after that it is aired you get another fee concluded Eko Londho Regarding eko londho during the interview the thing he missed the most was the pay Yes I definitely miss everyone but I miss Kadir the most Doyok Because we happened to be both originally from East Java we all just wanted to talk about anything concluded Eko Londho And the person who is most famous and remembered in Srimulat according to Pak Eko seems to be nunung because she is the only woman and still exists today then Mas Mimiek may be because of her slogan wews ewes ewes bablas angine just like Basuki who didn t know you before basuki playing time at Si Doel
Keywords Internal Conflict Comedy Group Aneka Ria Srimulat