Penelitian yang membahas tentang pengaruh penggunaan media Uno Stacko ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran menyusun kalimat bahasa Mandarin. Hal itu dikarenakan siswa yang mudah bosan saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, peneliti menggunakan media Uno Stacko untuk pembelajaran menyusun kalimat bahasa Mandarin. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan media Uno Stacko, mendeskripsikan pengaruh penggunaan media Uno Stacko, dan mendeskripsikan respon siswa terhadap media Uno Stacko dalam pembelajaran menyusun kalimat bahasa Mandarin.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan desain True Experimental Design. Bentuk desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Pretest dan posttest pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan media Uno Stacko dalam pembelajaran menyusun kalimat bahasa Mandarin. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Jombang, dengan sampel kelas X ASKEP 1 sebagai kelas control dengan jumlah 27 orang dan X ASKEP 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 24 orang.
Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu penggunaan media Uno Stacko terhadap kemampuan menyusun kalimat bahasa Mandarin, peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Diperoleh hasil observasi aktivitas guru pertemuan pertama pada kelas kontrol diperoleh presentase sebesar 80,68%, dan pertemuan kedua sebesar 76,09%. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama pada kelas kontrol sebesar 75%, dan pertemuan kedua sebesar 77,08%. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pertemuan pertama pada kelas eksperimen diperoleh presentase sebesar 80,68%, dan pertemuan kedua sebesar 80,44%. Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan pertama pada kelas eksperimen sebesar 75%, dan pertemuan kedua sebesar 79,17%. Hasil analisis tersebut, aktivitas guru dan aktivitas siswa pertemuan pertama dan kedua pada kelas kontrol dan eksperimen masuk dalam kategori baik. Untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu pengaruh penggunaan media Uno Stacko terhadap kemampuan menyusun kalimat bahasa Mandarin digunakan perhitungan menggunakan rumus t-signifikasi. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus t-signifikasi, diperoleh to= 14,45. Dengan taraf signifikasi 5% atau 0,05, dengan db=49, diperoleh ts=2,010. Diketahui bahwa to lebih besar dari ts (14,45 > 2,010). Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif setelah diterapkannya Uno Stacko sebagai media pembelajaran menyusun kalimat bahasa Mandarin pada kelas X ASKEP 2. Selanjutnya, untuk menjawab rumusan masalah ketiga yaitu respon siswa terhadap penggunaan media Uno Stacko terhadap kemampuan menyusun kalimat bahasa Mandarin, peneliti menggunakan angket. Hasil analisis angket respon siswa dari segi aspek pemahaman materi, 2 butir dari 11 butir pernyataan menunjukkan kriteria cukup dengan presentase 41-60%. Dari segi aspek motivasi, 3 butir dari 11 butir pernyataan menunjukkan kriteria sangat kuat dengan presentase 81-100%. Dari segi aspek aspek penggunaan media Uno Stacko, 6 butir dari 11 butir pernyataan menunjukkan kriteria sangat kuat dengan presentase 81-100%. Demikian penggunaan media Uno Stacko dalam pembelajaran menyusun kalimat bahasa Mandarin mendapatkan respon yang baik dari siswa.