The Effect of Variations in The Concentration of Tapioca Flour Adhesive on The Characteristics of The Mixed Charcoal Biobriquette From Coconut and Corncob Shell
Energi merupakan salah satu permasalahan utama di dunia saat ini, karena kebutuhannya yang selalu hadir dalam kehidupan sehari - hari. Seiring dengan bertambahnya aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil tumbuhan maupun hewan menandakan kebutuhan energi yang semakin bertambah setiap tahunnya. Pembuatan biobriket yang berasal dari biomassa limbah tempurung kelapa dan janggel jagung yang melimpah ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam pencegahan menumpuknya limbah tersebut sekaligus menjaga cadangan energi yang terdapat di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk (1) membuat biobriket arang dari bahan dasar limbah organik tempurung kelapa dan janggel jagung; (2) menentukan variasi konsentrasi perekat dan komposisi bahan baku yang tepat agar menghasilkan biobriket dengan kualitas yang baik; (3) mengetahui karakteristik biobriket arang terbaik yang meliputi nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikatnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan beberapa tahapan sebagai berikut : (1) persiapan bahan; (2) karbonisasi; (3) penghancuran dan pengayakan arang; (4) pencampuran arang dengan perekat; (5) pembriketan; (6) pengeringan biobriket; (7) uji laboratorium; dan (8) pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan ayakan mesh ukuran 80, tekanan pengepresan sebesar 100 kg/cm2, dengan variasi komposisi perbandingan arang tempurung kelapa dan janggel jagung 85% : 15%, 50% : 50%, dan 15% : 85%, serta kadar konsentrasi perekat yang digunakan sebesar 5%, 7%, dan 9%. Hasil penelitian terbaik didapat pada konsentrasi 5% dengan variasi komposisi perbandingan biobriket arang tempurung kelapa dan janggel jagung 85% : 15% dengan nilai kalor 6171,35 Cal/gram; kadar air sebesar 2,03%; kadar abu sebesar 9,84%; kadar zat terbang sebesar 27,04%; serta kadar karbon terikat sebesar 61,09%. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat biobriket yang karakteristiknya sesuai dengan SNI 01-6235-2000 dan ASTM D 5142-02, oleh karena itu biobriket dapat menjadi bahan bakar alternatif energi terbarukan
Energy is one of the main problems in the world today, because its need is always present in everyday life. Along with the increase in human activities that use fuel oil derived from plant and animal fossils, this means that energy needs are increasing every year. It is hoped that making biobriquettes from the abundant biomass of coconut shell waste and corn kernels can be an alternative solution in preventing the accumulation of this waste while maintaining energy reserves in Indonesia. The aims of this research are (1) to make charcoal biobriquettes from organic waste from coconut shells and corn kernels; (2) determine the right variations in adhesive concentration and raw material composition to produce good quality biobriquettes; (3) find out the characteristics of the best charcoal biobriquettes which include calorific value, water content, ash content, volatile matter content and bound carbon content. The method used in this research is an experimental method with several stages as follows: (1) preparation of materials; (2) carbonization; (3) crushing and sieving charcoal; (4) mixing charcoal with adhesive; (5) briquetting; (6) drying biobriquettes; (7) laboratory tests; and (8) data collection. This research used a size 80 mesh sieve, pressing pressure of 100 kg/cm2, with variations in the composition ratio of coconut shell charcoal and corn kernels of 85% : 15%, 50% : 50%, and 15% : 85%, as well as the adhesive concentration levels. used at 5%, 7%, and 9%. The best research results were obtained at a concentration of 5% with variations in the composition ratio of coconut shell charcoal biobriquettes and corn kernels of 85%: 15% with a calorific value of 6171.35 Cal/gram; water content of 2.03%; ash content of 9.84%; volatile matter content of 27.04%; and bound carbon content of 61.09%. From the results of the tests that have been carried out, it can be concluded that there are biobriquettes whose characteristics comply with SNI 01-6235-2000 and ASTM D 5142-02, therefore biobriquettes can be an alternative renewable energy fuel