Analisis Kandungan Logam Berat Tembaga (Cu) pada Tumbuhan Akuatik sebagai Indikator Pencemaran di Sungai Brantas Mojokerto 

Sungai Brantas merupakan salah satu sungai yang berperan besar dalam berbagai sektor di Jawa Timur. Sungai Brantas wilayah Mojokerto berpotensi terjadi pencemaran karena menerima buangan limbah dari Daerah Aliran Sungai Brantas yang mengandung berbagai zat dan bahan yang dapat mencemari sungai, salah satunya logam berat Cu. Logam berat Cu di perairan akan terakumulasi oleh tumbuhan akuatik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar Cu pada air dan tumbuhan akuatik, menganalisis hubungan kadar Cu pada air dan tumbuhan akuatik, serta mengetahui kualitas air Sungai Brantas Mojokerto secara fisika kima. Pengambilan sampel air dan tumbuhan akuatik dilakukan di Sungai Brantas Mojokerto pada tiga stasiun, yakni stasiun satu di Jalan Hayam Wuruk, stasiun dua dan tiga di Jalan Mayjen Sungkono Mojokerto. Pengujian kadar logam berat Cu pada air dan tumbuhan akuatik dilakukan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif, kadar Cu air dan parameter fisika kimia dibandingkan dengan standar baku mutu PP RI No. 22 Tahun 2021, kadar Cu tumbuhan akuatik dibandingkan dengan Surat Keputusan Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan No: 03725/BSK/VII/89, dan uji statistik korelasi untuk mengetahui hubungan antara kadar Cu air dan tumbuhan akuatik. Hasil penelitian menunjukkan kadar Cu pada air berkisar 0,272±0,023 ppm - 0,311±0,019 ppm, kangkung air (Ipomoea aquatica) berkisar 0,315±0,020 ppm – 0,333±0,030 ppm,  eceng gondok (Eichhornia crassipes) berkisar 0,229±0,015 ppm – 0,258±0,013 ppm, dan genjer (Limnocharis flava) berkisar 0,232±0,023 ppm – 0,253±0,008 ppm. Hubungan kadar Cu air dan tumbuhan akuatik tidak memiliki korelasi. Kualitas air Sungai Brantas Mojokerto secara fisika kimia tergolong baik karena sesuai standar baku mutu.

The Brantas River is one of the rivers that play a significant role in various sectors of East Java. The Brantas River in Mojokerto region has the potential for pollution because it receives waste disposal from the drainage basin (DAS) of Brantas River, which contains various substances and materials that can pollute the river, including the heavy metal Cu. Heavy metal Cu in the waters will be accumulated by aquatic plants. This study aims to determine Cu levels in water and aquatic plants, analyze the relationship between Cu levels in water and aquatic plants, and determine the water quality of the Brantas River in Mojokerto. Water and aquatic plants were sampled in the Mojokerto Brantas River at three stations, Jalan Hayam Wuruk (station 1) and Jalan Mayjen Sungkono Mojokerto (stations 2 and 3). Testing for Cu heavy metal content in water and aquatic plants was using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method. Data were analyzed descriptively quantitative, water Cu content and physics-chemistry parameters were compared with PP RI No. 22 of 2021, the Cu levels of aquatic plants were compared with the Decree of the Directorate General of Drug and Food Control No: 03725/BSK/VII/89, and a statistical correlation test to determine the relationship between Cu levels in water and aquatic plants. The results showed Cu levels in water ranged from 0.272 ± 0.023 ppm - 0.311 ± 0.019 ppm, water spinach (Ipomoea aquatica) ranged from 0.315 ± 0.020 ppm - 0.333 ± 0.030 ppm, water hyacinth (Eichhornia crassipes) ranged from 0.229 ± 0.015 ppm - 0.258 ± 0.013 ppm, and genjer (Limnocharis flava) ranged from 0.232 ± 0.023 ppm – 0.253 ± 0.008 ppm. There is no correlation between Cu content of water and aquatic plants. The water quality of the Mojokerto Brantas River in terms of physics and chemistry is quite good because it complies with quality standards.