Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguatan modal sosial yang terjadi pada UMKM Batik Jetis Sidoarjo dalam mempertahankan usaha di era pandemi Covid-19. Fokus penelitian terletak pada aspek modal sosial yang ditinjau berdasarkan teori modal sosial Putnam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengambilan sumber data penelitian menggunakan teknik snowball sampling, Sumber data berasal dari enam informan pengrajin batik Jetis. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bonding social capital yang terwujud dalam memaksimalkan ikatan kekeluargaan dan kekerabatan. Sementara bridging social capial ditemukan dengan munculnya hubungan kemitraan dengan pemasok dan tengkulak. Pengrajin batik Jetis juga mengembangkan relasi dalam Paguyuban Batik Sidoarjo. Beberapa upaya yang dilakukan oleh pengrajin batik Jetis yaitu: memanfaatan bantuan saudara dan pemerintah dalam mengatasi masalah permodalan, mendapat dukungan anggota keluarga dalam pembagian kerja, mengurangi jumlah karyawan dan hasil produksi, menjalin kerjasama dengan pemasok untuk dapat melakukan pinjaman bahan baku dan memberi pinjaman stok hasil produksi kepada tengkulak, saling bertukar informasi antaranggota PBS, melakukan pemasaran produk batik melalui toko dan secara online, dan aktif bekerjasama dengan pemerintah dalam mempromosikan hasil produk batik khas Sidoarjo melalui acara kepemudaan.
Kata Kunci: Modal sosial, Pengrajin Batik Jetis, Pandemi Covid-19
This study aims to determine the strengthening of social capital that has occurred in MSME Batik Jetis Sidoarjo in maintaining business in the era of the Covid-19 pandemic. Focused of research lies in the aspect of social capital which is reviewed based on Putnam's theory of social capital. This study uses a descriptive qualitative approach. The research data sources were taken using snowball sampling technique. The data sources came from six informants of Jetis batik craftsmen. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data were analyzed qualitatively using Miles and Huberman's interactive analysis through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results show that bonding social capital is realized in maximizing kinship and kinship ties. Meanwhile, bridging social capital is found with the emergence of partnership relationships with suppliers and middlemen. Jetis batik craftsmen also develop relationships within the Sidoarjo Batik Association. Some of the efforts made by Jetis batik craftsmen include: taking advantage of the assistance of relatives and the government in overcoming capital problems, getting support from family members in the division of labor, reducing the number of employees and production output, collaborating with suppliers to be able to borrow raw materials and provide stock loans. production results to middlemen, exchanging information between PBS members, marketing batik products through shops and online, and actively collaborating with the government in promoting Sidoarjo batik products through youth events.
Keywords: Social capital, Jetis Batik Craftsmen, Covid-19 Pandemic