Pengembangan Media Apron Audio untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Dharma Wanita IV Katerban

Pembelajaran mengenalkan huruf pada anak usia dini memang tidaklah mudah. Perlu penenalan dan pembiasaan berulang-ulang sehingga anak menjadi terbiasa. Dari terbiasa itulah yang membuat anak  memahami informasi yang diterima. Di TK Dharma Wanita IV Katerban ini masih banyak anak usia 4-5 tahun belum memahami dengan jelas tentang huruf vocal a,i,u,e,o. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK Dharma Wanita IV Katerban pada tanggal 29–3 Agustus 2019 tentang kegiatan pengenalan huruf permulaan khususnya pada anak kelompok A usia 4-5 tahun dan bertepatan materi yang diajarkan tentang huruf vokal dari A-I-U-E-O. 60 % dari jumlah anak  pada saat guru menjelaskan di papan tulis, anak terlihat kurang tertarik dan membuat anak mudah lupa jika ditanyakan kembali keesokan harinya. Ditambahkan guru memberikan tugas dirumah kepada anak untuk menebali huruf dengan garis putus-putus yang membuat anak merasa terbebani dan mengerjakan dengan keterpaksaan. Dari hal tersebut maka perlu adanya media pembelajaran yang lebih menarik dan membuat anak tidak cepat bosan. Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan pesan guru kepada peserta didik. Media yang digunakan harus menyenangkan bagi peserta didik, terlebih lagi peserta didik yang distimulasi adalah anak usia dini. Salah satu contoh media tersebut adalah inovasi media yang dibuat dari apron berbasis audio yang berisi materi tentang pengenalan dan pemahaman huruf vokal. Media apron audio ini merupakan sarana fisik berupa kain penutup baju menempel di dada yang digunakan untuk membantu menyampaikan pesan, informasi, atau cerita yang didengarkan dengan cara menyenangkan. Pengembangan media apron berbasis audio bertujuan pertama untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf vokal pada anak usia 4-5 tahun dengan mengembangkan kemampuan pengenalan huruf vokal melalui penggunaan media apron berbasis audio kedua untuk mengetahui kelayakan dari penggunaan media media apron berbasis audio  meningkatkan kemampuan mengenal huruf vokal pada anak usia 4-5 tahun. Ketiga untuk menciptakan kegiatan yang menyenangkan menggunakan media apron  berbasis audio untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf vokal pada anak usia 4-5 tahun. Rata-rata penilain validator ahli materi mendapatkan persentase kelayakan sebesar 82,6% sehingga penilaian yang dicapai validator  ahli materi mendapatkan kategori Sangat Layak sedangkan rata-rata penilain validator ahli media mendapatkan persentase kelayakan sebesar 85% sehingga penilaian yang dicapai validator ahli media mendapatkan kategori Sangat Layak kemudian hasil rata-rata penilain guru mendapatkan persentase kelayakan sebesar 84,37 % sehingga penilaian yang dicapai oleh guru mendapatkan kategori Sangat Layak penilain uji coba terbatas melalui penelitian pengembangan dengan mengambil data secara kualitatif dengan observasi dan wawancara serta secara kuantitaitf dengan skor mendapatkan persentase kelayakan sebesar 83,75% sehingga penilaian yang dicapai mendapatkan kategori Sanga Layak digunakan untuk pembelajaran mengenalkan bahasa pada anak usia dini khususnya usia 4-5 tahun.

Learning to introduce letters to early childhood is not easy. It needs repetitive weaving and habituation so that the child becomes accustomed. From the accustomed that makes the child understand the information received. In TK Dharma women IV This Katerban still many children aged 4-5 years have not understood clearly about the letter A vocal, I, U, E, O. Based on the results of observations conducted in TK Dharma women IV Katerban on 29 – 3 August 2019 about the initial letter recognition activities, especially in children group A aged 4-5 years and coincide with the material taught about the vocal letters of A-I-U-E-O. 60% of the number of children at the time the teacher explained on the board, the child looks less interested and makes the child easily forget if asked back the next day. Added the teacher gave the assignment at home to the child to make up the letters with dashed lines that made the child feel overwhelmed and working with compulsion. From this it is necessary to have a more interesting learning media and make the child not get bored quickly. Media Learning is a means of delivering teacher messages to learners. The Media used to be enjoyable for learners, moreover, students who are stimulated are early childhood. One example of this media is the media innovations made from an audio-based apron that contains material about the recognition and understanding of vocal letters. This audio apron Media is a physical means of cloth coveralls attached to the chest that is used to help convey messages, information, or stories that are listened to in a fun way. The development of audio-based apron Media was first aimed at improving the ability to recognize vowels in children aged 4-5 years by developing vocal literacy skills through the use of second audio-based apron media to determine the feasibility of using audio-based apron media to improve the ability to recognize vocal letters in children aged 4-5 years. Third to create fun activities using audio-based apron media to improve the ability to recognize vowels in children aged 4-5 years. The average assessment of a member of the material validator received a 82.6% feasibility percentage so that the assessment achieved by the material expert validator gained a very decent category while the average validator of a media expert validators received a percentage of eligibility of 85% so that the assessments achieved by the media expert validator gained very decent category and then the average result of a teachers assessment received a 84.37% feasibility percentage so that the assessment achieved by the teacher received the category of very decent trial assessments limited by development research by taking qualitative data with observations and interviews and With a score of 83.75% eligibility percentage so that the assessment achieved obtaining the Sanga worthy category is used for learning to introduce language in early childhood, especially the age of 4-5 years.