PENGAWASAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEKERJA DI KABUPATEN SIDOARJO

Banyaknya perusahaan di Jawa Timur harus diikuti dengan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja oleh pemerintah provinsi. Pengawas ketenagakerjaan berwenang melakukan pengawasan ketenagakerjaan berdasarkan undang-undang. Pengawasan dilakukan melalui tahap pembinaan, pemeriksaan dan penyidikan. Peengawasan oleh pengawas tenaga kerja menjadi penting guna menjamin manajemen keselamatan dan kesehatan kerja berjalan prima. Penelitian ini bertujuan mendalami terkait pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur terhadap keselamatan kerja perusahaan di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah empat perwakilan perusahaan yang menyebar di Sidoarjo timur, Sidoarjo barat, Sidoarjo utara dan Sidoarjo Selatan. Teknik analisa data dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pengawasan yang dilakukan pengawas ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur terhadap aspek K3 perusahaan di Kabupaten Sidoarjo meliputi pengawasan preventif edukatif yang dilakukan melalui pembinaan secara langsung kepada perusahaan serta melalui serangkaian kegiatan sosialisasi. Kedua, yaitu represif non yustisial adalah pemberian sanksi. Kendala pihak pengawas adalah terbatasnya personel, anggaran, dan sarana prasarana penunjang. Upaya yang dilakukan adalah dengan penambahan personel dan anggaran serta melakukan pembinaan ke perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran peneliti yaitu pertama, mendorong Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur menghimbau tegas kepada perusahaan yang belum memiliki P2K3 agar segera membentuknya di internal perusahaan. Kedua, mendorong perusahaan untuk meningkatkan anggaran pengawasan dan alokasi personel pengawas ketenagakerjaan serta mengembangkan metode dan teknik pengawasan K3 perusahaan. Ketiga, pekerja harus menginternalisasikan budaya K3 pada dirinya agar pekerjaan yang dikerjakan tidak menyebabkan kecelakaan kerja.

The number of companies in East Java must be followed by supervision of occupational safety and health by the provincial government. Labor inspectors are authorized to carry out labor inspections based on the law. Supervision is carried out through the stages of coaching, examination and investigation. Supervision by labor inspectors is important in order to ensure that occupational safety and health management runs excellently. This study aims to explore the supervision of the Department of Manpower and Transmigration of East Java Province on the safety of companies in Sidoarjo Regency. This research uses sociological juridical research. Data collection techniques using interviews and documentation. The informants of this research are four company representatives spread in east Sidoarjo, west Sidoarjo, north Sidoarjo and South Sidoarjo. Data analysis techniques were analyzed descriptively qualitatively. The results showed that the supervision carried out by the labor inspector of the Department of Manpower and Transmigration of East Java Province on the OHS aspects of companies in Sidoarjo Regency included educational preventive supervision which was carried out through direct guidance to the company and through a series of socialization activities. Second, namely non-judicial repression is the provision of sanctions. Obstacles to the supervisors are limited personnel, budget, and supporting infrastructure. Efforts are being made to increase personnel and budget as well as provide guidance to the company. Based on the results of the study, the researcher's suggestions are, first, to encourage the Department of Manpower and Transmigration of East Java Province to strongly urge companies that do not yet have P2K3 to immediately establish one internally. Second, encourage companies to increase the budget for supervision and allocation of labor inspector personnel as well as develop methods and techniques for inspecting the company's OHS. Third, workers must internalize the OHS culture in themselves so that the work they do does not cause work accidents.