Tradhisi Mocoan Lontar Yusup Sajroning Adicara Mantenan Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi (Tintingan Folklor Setengah Lisan)

The Tradition of Lontar Mocoan Yusuf in a wedding ceremony, Kemiren Village, Glagah District, Banyuwangi Regency (Partial Oral Folklore Study)

            Dasar dari penelitian ini adalah wujud dari seni tradhisi yang melantunkan tembang yang digunaakan sebagai sarana dengan cara ritual.  Mocoan Lontar Yusup warisan yang caranya dengan diritualkan dan juga dengan cara penembangan, di tahun 2020 TMLY ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tingkat Nasional oleh pemerintah pusat. Biasanya TMLY ini digunakan dalam acara bersih desa, khitanan, lahiran dan yang menjadi objek dari penelitian ini dalah TMLY dalam acaea pernikahan. Konsep yang tersusun juga menjadi pendukung dari penelitian ini seperti konsep masyarakat jawa, konsep tradhisi, konsep folklor dan folklor setengah lisan dan konsep lainya.

              Didukung oleh metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, rekaman, dan juga dokumentasi. Sehingga hasil dari penelitian ini  merumusan beberapa masalah sebagai dasar penjelsan penelitian ini yaitu mengenai bagaimana awal adanya tradhisi ini, bagaimana proses pelaksanaan, ubarampe serta makna, fungsi dari tradhisi ini, lalu apa saja perubahan yan terjadi dan bagaimana cara melesatraikan TMLY ini agar tradisi ini tetap diuri-uri oleh masyarakatnya.

                  The basis of this research is a traditional art form that sings songs used as a means of ritual ceremonies. The relic of Yusup Mocoans Lontar which is both ritual and sung, in 2020 TMLY was designated as a National Intangible Cultural Heritage (WBTB) by the central government. Usually TMLY is used in village cleaning, circumcision, birth and the object of this research is TMLY at weddings. The concepts compiled also support this research, such as the concept of Javanese society, the concept of tradition, the concept of folklore and semi-verbal folklore and other concepts.

                Supported by a qualitative descriptive method with interview, observation, recording, and documentation techniques. So the results of this study formulate several problems as the basis for explaining this research, namely about how this tradition was started, how it is implemented, ubarampe and its meaning, the function of this tradition, then what changes occurred and how. spread this TMLY so that this tradition is maintained by the community.

Keywords : Tradisi Mocoan Lontar Yusup, wedding, folklor