Cabai merah sebagai komoditi sayur yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dan dalam usaha budidayanya bergantung pada tingkat ketersediaan air. Salah satu upaya yang dapat dilakuan dalam menanggulangi masalah tersebut adalah memanfaatkan peranan mikro organisme lokal (MOL) keong mas dengan ditunjang pemberian mikoriza. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara konsentrasi MOL keong mas dan tingkat air yang berbeda dengan penambahan mikoriza terhadap respon anatomi dan morfologi tanaman cabai merah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu konsentrasi MOL keong mas (0 ml/L, 25 ml/L , 50 ml/L dan 75 ml/L) dan tingkat air yang berbeda berdasarkan pengukuran kapasitas lapang (100% , 75%, 50% dan 25%) dengan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 48 unit perlakuan. Parameter yang diamati meliputi parameter anatomi (kerapatan stomata dan kerapatan trikoma) dan parameter morfologi (tinggi tanaman, jumlah daun, biomassa basah, panjang akar, persentase infeksi dan kadar air relatif daun). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA dua arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara pemberian MOL keong mas dan tingkat air yang berbeda dengan penambahan mikoriza terhadap tinggi tanaman, biomassa basah, kadar air relatif daun dengan pengaruh tertinggi pada perlakuan MOL keong mas konsentrasi 75 ml/L pada tingkat air sebesar 25%. Pada parameter kerapatan stomata konsentrasi MOL keong mas dan tingkat air yang berpengaruh secara signifikan adalah konsentrasi MOL keong mas sebesar 25 ml/L pada tingkat air 25%. Sedangkan pada parameter parameter jumlah daun, panjang akar, persentase infeksi mikoriza dan kerapatan trikoma daun. menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari interaksi antara konsentrasi MOL keong mas dan tingkat air yang berbeda dengan penambahan mikoriza.
Kata kunci: Cabai Merah (Capsicum annum L.), MOL keong mas, tingkat air, mikoriza
Red chili as a vegetable commodity that much used by the Indonesian people and in its cultivation business depends on the level of water availability. One effort that can be done to solving this problem was by using the local micro organisms (LMO) from golden snail supported by the addition of mycorrhiza. The purpose of this study was to determine the interactions effect between LMO and different water levels with the addition of mycorrhiza to the anatomical and morphology responses of red chili plants. This study was an experimental study using Randomized Block Design (RBD) with two vactors, namely the consentration of local micro organism (0 ml/L, 25 ml/L, 50 ml/L and 75 ml/L) and different water levels based on field capacity measurement (100%, 75%, 50% and 25%) using 3 repetitions. The parameters observed included anatomical parameters (stomata density and trichome density) and morphological parameters (plant height, leaf number, wet biomass, root length, percentage of mycorrhiza infection and relative water content of leaves). The data obtained were analyzed using two-way ANAVA and continued by the Duncan test. The results showed that there was an interaction effect between the LMO concentraion and different water levels by the addition of mycorrhiza to plant height, wet biomass, relative water content of leaves with the highest effect of LMO concentration at 75 ml/L with water level of 25%. In the stomata density parameters the LMO concentration of and water levels which significantly effect was 25 ml / L with water level of 25%. There was no significant effect of the interaction between the LMO concentration and different water level with the addition of mycorrhiza to the response of red chili (Capsicum anuum L.) at parameters leaf number, root length, percentage of mycorrhizal infection and leaf trichome density.
Keywords: Red chili plant (Capsicum annum L.), local micro organism of golden snail, water level, mycorrhiza