Javanese language interference in Indonesian On The Comedy Sunday YouTube Video
Sebagai bangsa yang besar dan memiliki banyak sekali suku serta daerah, dimana pada setiap daerahnya memiliki bahasa yang berbeda, membuat mayoritas masyarakat Indonesia adalah seorang dwibahasawan. Manusia menjadikan bahasa sebagai alat komunikasi untuk mendukung mobilitas mereka sehari-hari, seiring berjalannya waktu aktivitas manusia semakin beragam membuat bahasa juga ikut berkembang. Banyaknya aktivitas menuntut manusia untuk bisa menguasai lebih dari satu bahasa. Adanya kontak bahasa antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya sangat lebar membuka peluang masyarakat menjadi seorang dwibahasawan yang mempunyai kemampuan untuk melafalkan dua bahasa secara bersamaan.
Namun akibat dari adanya kontak bahasa serta kedwibahasaan penutur menyebabkan terjadinya interferensi bahasa. Keadaan ketidakmampuan seorang dwibahasawan dalam membedakan kaidah-kaidah dari dua bahasa yang mereka kuasai, menyebabkan kesalahan berbahasa yang dikenal dengan Interferensi bahasa. Sebagai penyimpangan dalam bahasa, interferensi dibagi menjadi empat jenis yaitu interfernsi dalam bidang morfologi, leksikal, sintaksis serta fonologi. Bidang tersebut merupakan sistem yang terstruktur dalam membentuk suatu bahasa atau kalimat. Oleh karena itu, jika terjadi penyisipan kosakata maupun kaidah bahasa, dapat dikatakan sebagai interferensi bahasa.
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian mengenai interferensi bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia pada video Youtube Comedy Sunday dalam daftar putar Jawa, Jawa, Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk serta faktor terjadinya interferensi yang terdapat dalam video Youtube Comedy Sunday. Dalam penelitian ini menggunakan metode simak pada proses pengumpulan data, dengan teknik dasar rekam untuk merekam tuturan dalam video yang mengandung interferensi, selanjutnya dilakukan teknik catat untuk mentranskrip data tuturan lisan menjadi bentuk tulisan. Data transkrip akan diklasifikasikan sesuai dengan jenis interferensi, selanjutnya dilakukan pegodean agar mempermuda proses analisis. Kemudian data yang sudah diberi kode akan di analisi mengunakan teknik pilah unsur penentu dengan mengunakan daya pilah translasional hingga diperoleh hasil analisis.
Hasil ditemukan interferensi dalam tataran morfologi serta leksikal, pada tataran morfologi temukan interferensi dalam bentuk afiksasi dan reduplikasi bahasa Jawa. Pada tataran leksikal terjadi pada bentuk kata dasar, frasa serta kata turunan. Kemudian faktor penyebab terjadinya interferensi bahasa pada penelitian ini yaitu akibat dari terbawanya kebiasaan bahasa ibu, adanya kedwibahasaan penutiur serta kebutuhan sinonim.
Indonesia is a large nation with various tribes and regions, each with its own language. As a result, most Indonesians are bilingual. Language is essential for humans to communicate and navigate their daily lives. Over time, as human activities continue to grow, language also evolves to adapt to these changes. To keep up with the growing number of activities, people must master multiple languages, resulting in language contact, bilingualism, and the ability to pronounce two languages simultaneously.
However, language contact can lead to language interference, where bilingual speakers make errors due to their inability to distinguish the rules of the two languages they know. Four types of interference can occur in language: morphology, lexical, syntax, and phonology. Those fields are structured systems to form a language or sentence. Language interference refers to when vocabulary or language rules are misused.
The present study focused on Javanese language interference in Indonesian on the "Jawa, Jawa, Jawa" playlist on Comedy Sunday YouTube videos. The study aimed to describe the forms and factors of interference found in the videos. The data collection used the listening method, with speech recorded from the videos and transcribed into written form afterward. This type of interference will be used to classify the data in the transcript and then coded to simplify the analysis process. Next, the coded data will be analyzed using a determinant element sorting technique using translational sorting power to obtain the analysis results.
The study found interference at the morphological and lexical levels. At the morphological level, interference took the form of affixation and reduplication of Javanese. At the lexical level, interference occurred in essential words, phrases, and derivative words. Furthermore, the factors contributing to language interference in this study included the influence of the mother tongue, bilingualism, and the need for synonyms.