Kajian Fungsi Naratif dalam Dongeng-Dongeng Karya Dörte Müller
A Study of the Narrative Function in Dörte Müllers Fairy Tales
Dongeng adalah salah satu cerita pendek dalam sastra lisan yang diyakini tidak benar-benar terjadi, merupakan bagian dari cerita rakyat dan tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga merupakan sarana yang ampuh untuk menanamkan nilai-nilai, sehingga dongeng selalu mengandung pelajaran moral. Seiring berkembangnya zaman, dongeng tradisional mengalami perkembangan yang signifikan dalam bentuk media penyampaian maupun pengarang dan menjadi dongeng yang modern. Meskipun dalam bentuk karya sastra modern, sebagai sebuah dongeng, karya-karya fantasi modern tetap memperlihatkan pola naratif dari cerita rakyat (Bunanta, 1998:45 dalam Nurgiyantoro, 2011:234). Propp adalah seorang peneliti sastra Rusia yang merangkum semua cerita rakyat dalam tujuh bidang aksi (spheres of action) dan 31 elemen tetap atau yang disebut fungsi naratif (Pradotokusumo, 2005:69). Dalam dongeng, karakternya dapat berubah, tetapi tindakan dan perannya tetap sama (Luxemburg dkk, 1989:40).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi naratif dan karakter yang terdapat dalam dongeng Schlaf gut, kleiner Fuchs!, Gefahr auf der Traumwiese dan Rosalie und die Eule. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan objektif. Berdasarkan hasil dan pembahasan fungsi naratif Vladimir propp ditemukan 17 fungsi dalam dongeng Schlaf gut, kleiner Fuchs!, 17 fungsi dalam dongeng Gefahr auf der Traumwiese dan 15 fungsi dalam dongeng Rosalie und die Eule karya Dörte Müler. Kemudian dari fungsi-fungsi naratif tersebut, ditemukan masing-masing 4 karakter dalam dongeng Schlaf gut, kleiner Fuchs!, Gefahr auf der Traumwiese dan Rosalie und die Eule.
Kata kunci: dongeng, struktur naratif, fungsi naratif, karakter
Fairy tales are one of the short stories in oral literature that are believed not to have really happened, are part of folklore and not only provide entertainment but are also a powerful means of instilling values, so fairy tales always contain moral lessons. Along with the times, traditional fairy tales have experienced significant developments in the form of delivery media and authors and have become modern fairy tales. Although in the form of modern literary works, as a fairy tale, modern fantasy works still show the narrative pattern of folklore (Bunanta, 1998: 45 in Nurgiyantoro, 2011: 234). Propp was a Russian literary researcher who summarized all folktales into seven spheres of action and 31 fixed elements or so-called narrative functions (Pradotokusumo, 2005:69). In fairy tales, the characters may change, but the actions and roles remain the same (Luxemburg et al., 1989:40).
This study aims to describe the narrative function and characters contained in the fairy tales Schlaf gut, kleiner Fuchs!, Gefahr auf der Traumwiese and Rosalie und die Eule. The method used in this research is a qualitative method with an objective approach. Based on the results and discussion of Vladimir Propp's narrative functions, there are 17 functions in the fairy tale Schlaf gut, kleiner Fuchs!, 17 functions in the fairy tale Gefahr auf der Traumwiese and 15 functions in the fairy tale Rosalie und die Eule by Dörte Müler. Then from these narrative functions, 4 characters each were found in the fairy tales Schlaf gut, kleiner Fuchs!, Gefahr auf der Traumwiese and Rosalie und die Eule.
Keywords: fairy tales, narrative structure, narrative functions, characters