LANGUAGE CHOICE IN BILINGUAL INSTAGRAM ADVERTISEMENTS AND THE CONSUMERS’ ATTITUDE OF VARIOUS ETHNICITIES
Instagram kini menjadi saluran yang menarik untuk mempromosikan dan memasarkan barang. Setiap bisnis menemukan cara dan mengadopsi berbagai metode untuk membuat pemasarannya menarik. Tidak terkecuali, dalam hal pilihan bahasa mereka, penelitian ini menkaji pilihan bahasa dalam iklan bilingual Instagram, terutama untuk produk kecantikan lokal, dan bagaimana pilihan bahasa ini memengaruhi pemahaman dan sikap pelanggan terhadap produk tertentu. Penelitian ini mengambil pendekatan kualitatif. Studi ini mengumpulkan data dari 10 sampel iklan dalam cakupan kategori kecantikan lokal. Kemudian wawancara dilakukan dengan enam pelanggan aktif, yang merupakan kaum muda bilingual dan tinggal di Surabaya, untuk mengetahui pemahaman dan pandangan mereka tentang pilihan bahasa dalam iklan. Studi ini menunjukkan bahwa ada 44 data tentang pilihan bahasa, dimulai dengan beberapa jenis code switching (inter-sentential dan intra-sentential) dan code mixing (insertion, alternation, dan congruence). Menurut hasil studi ini, intra-sentential switching dan insertion adalah bentuk pilihan bahasa yang paling populer. Inter-sentential dan alternation adalah bentuk yang kurang umum. Selain itu, studi ini menemukan bahwa mayoritas responden wawancara, dengan latar belakang bilingual mereka, dapat memahami bahasa campuran Inggris-Indonesia dalam iklan bilingual Instagram. Sebagian besar kaum muda bilingual juga menunjukkan sikap positif (convergence), melihat bahasa dalam iklan bilingual Instagram untuk produk kecantikan lokal menarik dan mengaikatnya pada asosiasi yang baik.
Instagram has now become a fascinating channel for promoting and marketing items. Each business found ways to adopt an array of methods to make its marketing engaging. In terms of their language choice, this study examines language choice within bilingual Instagram ads, notably for local beauty products, and how this choice of language affects customers' understanding of and attitudes toward specific products. This study used a qualitative approach. The study collected data from 10 ad samples spanning the local beauty category. Then interviews were conducted with six active customers, who are young bilinguals and reside in Surabaya, to understand their comprehension and views on the language choice within the advertisement. The study demonstrates that there are 44 data points on language choice, starting with several types of code switching (inter-sentential and intra-sentential) and code mixing (insertion, alternation, and congruence). According to this study's findings, intra-sentential switching and insertion were the most popular form language choices. Inter-sentential and alternation were the less prevalent forms. Moreover, the study discovered that the majority of the interviewees, given their bilingual background, could understand the combined English-Indonesian language in the bilingual Instagram ads. The majority of young bilinguals also exhibited a positive attitude (convergence), perceiving the language in bilingual Instagram advertisements for local beauty products as engaging and associating them with pleasant qualities.