Peran Responsive Chatbot Berbasis Website dalam Menunjang Peningkatan Kinerja Pelayanan Angkutan Umum Pedesaan di Kabupaten Bangkalan (Studi Kasus: Trayek D2, Rute Kamal - Bangkalan - Tanah Merah)

The Role of Website-Based Responsive Chatbot in Supporting Performance Improvement of Rural Public Transportation Services in Bangkalan Regency (Case Study: Route D2, Kamal - Bangkalan - Tanah Merah Route) 

Kondisi  pelayanan  angkutan  pedesaandi  Kabupaten  Bangkalan,  khususnya  di  trayek D1 saat ini masih mengalami beberapa permasalahan, sepert diantaranya penurunan jumlah kapasitas penumpang yang diangkut, ketersediaan angkutan, hingga  waktu  antara  yang  lama.  Tujuan  penelitian  ini  yaitu  untuk  melakukan analisis  mengenai  evaluasi  kinerja  pelayanan  angkutan,  menggunakan  metode  penelitian  kuantitatif  dengan  pendekatan  deskriptif.  Hasil  dari  evaluasi  ini  menunjukkan   sebagian   besar   parameter   kinerja   pelayanan   dinilai   tidak   memenuhi  standar  yang  telah  ditetapkan,  antara  lain  seperti  umur  kendaraan  yang telah berumur 19 tahun, perhitungan load factor yang hanya 33%, headway mencapai  20  menit,  waktu  perjalanan  hanya  42  menit,  hingga  kecepatan  yang  mencapai 29 km/jam. Parameter waktu tunggu menjadi satu – satunya parameter yang memenuhi standar, yaitu hanya selama 4,2 menit. Dengan demikian, masih banyak diperlukan peningkatan kinerja pelayanan angkutan umum di Kabupaten Bangkalan, khususnya pada trayek D1.

The condition of public transportation services in Bangkalan Regency, especially on the D1 route is currently still experiencing several problems, such as a decrease in the number of passengers transported, the availability of transportation, to the long intermediate time. The purpose of this study is to conduct an analysis of the evaluation of the performance of transportation services, using quantitative research methods with a descriptive approach.  The  results  of  this  evaluation  show  that  most  of  the  service  performance  parameters  are  considered not meeting the predetermined standards, such as the age of the vehicle which is 19 years old, the calculation of the load factor which is only 33%, the headway reaches 20 minutes, the travel time is only 42 minutes, until the speed reaches 29 km / hour. The waiting time parameter is the only parameter that meets the standard, which is only 4.2 minutes.   Thus,   there   is   still   much   need   to   improve   the   performance   of   publictransportation services in Bangkalan Regency, especially on route D1