Gerakan literasi sekolah merupakan program wajib di SD Negeri Rungkut Menanggal I Surabaya yang dilaksanakan sebagai peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui kegiatan pembiasaan membaca setiap harinya. Keberhasilan program GLS tidak terlepas dari adanya strategi kepala sekolah dalam mencapainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menelaah serta mendeskripsikan yakni, perumusan strategi kepala sekolah dalam membangun gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, implementasi strategi kepala sekolah dalam membangun gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, evaluasi strategi kepala sekolah dalam membangun gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, hasil pelaksanaan gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan studi kasus dan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data yakni, pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Serta uji keabsahan data menggunakan credibility (triangulasi sumber dan teknik), transferability, dependability, confirmability. Hasil yang diperoleh ialah: (1) Perumusan strategi kepala sekolah dalam membangun gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dilaksanakan pada awal tahun masehi dengan melibatkan kepala sekolah, guru, pustakawan/tim literasi, komite sekolah, dan perwakilan wali murid dengan cara menelaah mengenai peluang eksternal, internal, dan ancaman untuk memperoleh pencapaian program gerakan literasi sekolah sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah, (2) Implementasi strategi kepala sekolah dalam membangun gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan melibatkan guru, pustakawan/tim literasi, dan siswa dengan terdapat beberapa strategi yang diterapkan disertai tujuan tahunan yang ingin dicapai, kebijakan yang dicapai serta pemberian motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah pada guru, pustakawan/tim literasi, siswa serta adanya pengalokasian sumberdaya, (3) Evaluasi strategi kepala sekolah dalam membangun gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dilaksanakan setiap satu semester 2 kali pada saat setelah penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian akhir semester (PAS), dengan melibatkan kepala sekolah, guru, pustakawan/tim literasi, dan komite sekolah dengan cara melakukan rapat dan monitoring ke kelas atau perpustakaan, (4) Hasil pelaksanaan gerakan literasi sekolah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan, dengan dibuktikannya siswa mampu memenuhi pencapaian indikator pada kemampuan berpikir kritis pada lingkungan sekolah maupun pada lingkungan rumah atau sekitar secara sederhana.
Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Gerakan Literasi Sekolah, Kemampuan Berpikir Kritis Siswa