ANALISIS RESEPSI PERAN GENDER TERHADAP PASANGA SUAMI ISTRI MUDA DI SIDOARJO PADA FILM BABY BLUES (2022)
ANALYSIS OF GENDER ROLE RECEPTION OF YOUNG HUSBAND WIFE COUPLES IN SIDOARJO IN THE FILM BABY BLUES (2022)
Isu ketidaksetaraan yang dialami istri masih menjadi polemik di berbagai negara termasuk Indonesia. Ketidaksetaraan yang dialami istri bahkan muncul dari lingkup terkecil yaitu keluarga hingga dalam lingkungan masyarakat. Film Baby Blues (2022) mengisahkan bagaimana sosok ibu muda yang mendapatkan diskriminasi karena pengaruh dari tradisi hingga menyebabkan pemeran utama mengidap penyakit mental yang disebut sebagai baby blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan informan terhadap f173ilm Baby Blues (2022) terkait ketidaksetaraan terhadap peran istri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian analisis resepsi. Pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam kepada delapan informan yang merupakan pasangan suami istri usia produktif dan tinggal di Sidoarjo. Data hasil wawancara divalidasi menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebanyak dua informan yang berada dalam penerimaan dominan atau hegemoni, enam informan dalam penerimaan negosiasi dan tidak ada informan dalam kategori oposisi. Perbedaan penerimaan disebabkan karena pengalaman, pemahaman dan pendidikan informan yang beragam.
The issue of inequality experienced by wives is still a polemic in various countries, including Indonesia. Inequality experienced by wives even arises from the smallest scope, namely the family to the community environment. The film Baby Blues (2022) tells how a young mother is discriminated against because of the influence of tradition, which causes the main character to suffer from a mental illness known as baby blues. This study aims to find out how informants interpret the film Baby Blues (2022) regarding inequality in the role of the wife. This research is a qualitative research using reception analysis research method. The collection of data obtained through in-depth interviews with eight informants who are married couples of productive age and live in Sidoarjo. Interview data were validated using source triangulation. The results of this study indicate that as many as two informants are in the dominant or hegemonic acceptance, six informants are in the acceptance of negotiations and no informants are in the opposition category. The difference in acceptance was due to the various experiences, understanding and education of the informants.