Faktor-Faktor Minimnya Pembinaan Sepakbola Usia Dini Askab PSSI Bangkalan
Factors of the Lack Football Coaching Development in Early Age Askab PSSI Bangkalan
Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua tim dan bertujuan menciptakan goal sebanyak-banyaknya. Sepakbola saat ini masih menjadi olahraga terpopuler dan banyak digemari oleh semua kalangan, namun dilihat dari segi wadah pembinaan sepakbola, pelatih, sarana dan prasarana, serta festival masih kurang didukung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah wadah pembinaan sepakbola usia dini, sarana dan prasarana pembinaan sepakbola usia dini dan festival yang diselenggarakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh peneliti. Observasi dilakukan melalui pengamatan terhadap proses pembinaan sepakbola usia dini, sedangkan wawancara dilakukan terhadap exco PSSI Kabupaten Bangkalan, pemilik klub SSB, pelatih SSB dan pemain SSB yang ada di lingkup Bangkalan. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa wadah pembinaan sepakbola usia dini di Bangkalan masih rendah, dari 18 kecamatan yang ada hanya enam SSB yang aktif. PSSI juga kesulitan untuk mengadakan pembinaan usia dini di masa pandemi Covid-19 ini karena berbagai kekhawatiran orang tua terhadap anaknya dan terdapat penurunan minat anak usia dini untuk berlatih karena pandemi. Kurangnya jumlah bola, coune, dan marker menjadi hambatan dalam proses latihana yang membuat pelatih harus memodifikasi latihan. Minimnya kompetisi di Bangkalan pada saat ini juga mempengaruhi psikologis anak, karena anak akan sangat bosan jika hanya latihan tetapi tidak adanya lawan saat bertanding. Festival dapat dijadikan sebagai penyalur dan pembentukan potensi minat dan bakat anak, mengukur kemampuan, mengevaluasi kemampuan selama berlatih, menanamkan jiwa sportif dan pembentukan karakter anak.
Kata Kunci : Sepakbola, Pembinaan Usia Dini
Football is a team game played by two teams and the goal is to create as many goals as possible. Football is currently still the most popular sport and is favored by all groups, but when viewed from a football coaching perspective, coaches, facilities and infrastructure, and festivals are still not supported. The purpose of this study was to determine the number of early childhood soccer coaching, facilities and infrastructure for early childhood soccer coaching and festivals held. This type of research is a descriptive qualitative research by understanding the phenomenon of what is experienced by. Observations were made through observing the process of coaching early childhood football, while interviews were conducted with exco PSSI Bangkalan Regency, SSB club owners, SSB coaches and SSB players in Bangkalan. The results of the study found that the forum for fostering early childhood football in Bangkalan was still low, from 18 sub-districts there were only six SSBs that were active. PSSI also finds it difficult to train at an early age during the Covid-19 pandemic due to various interests in children and the decline in early age to practice due to the pandemic. The lack of the number of balls, counes, and markers becomes an obstacle in the training process that makes the coach have to modify the exercise. The lack of competition in Bangkalan at this time also affects children's psychology, because children will be very bored if they only practice but have no opponents when competing. Festivals can be used as distributors and the formation of children's potential and talents, measuring abilities, abilities to practice, instilling a sportsmanlike spirit and forming children's character.
Keyword : Football, Early Childhood Development