Penelitian ini membahas karakteristik anak dengan spektrum autis salah satunya memiliki hambatan komunikasi. Sedang komunikasi adalah hal penting yang digunakan untuk menyampaikan keingingan, ide, dan lainnya maka dari itu butuh mengembangkan kemampuan ekspresifnya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berdasarkan hasil observasi di SD Kristen Peristera anak-anak dengan spektrum autisnya membutuhkan pembelajaran kemampuan komunikasi ekspresif melalui metode bercerita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan bercerita di SD Kristen Peristera.
Penelitian ini menggunakan metode peneitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi data. Subjek penelitian ini sejumlah 8 orang yaitu kepala sekolah, guru kelas, guru BP, dan 4 anak dengan spektrum autis.
Hasil penelitian dapat disimpulalkan bahwa: 1) Pelaksanaan kegiatan bercerita telah terlaksana dengan cukup baik, namun butuh ditingkatkan untuk pada tahap persiapan dan perlu dimodifikasi pengkondisian lingkungan saat kegiatan bercerita agar tidak membosankan, serta teknik dan media yang digunakan perlu diperbarui agar lebih menarik perhatian anak. 2) Kendala saat kegiatan bercerita yaitu minimnya jumlah media yang ada, serta pengaturan tempat duduk anak. 3) Solusi yang diambil untuk mengatasi kendala yang ada yaitu mencampur teknik bercerita, memaksimalkan dengan teknik dramatisasi agar anak tertarik dan memahami isi cerita serta bercerita bergiliran.
Kata kunci: metode bercerita, komunikasi ekspresif, anak dengan spektrum autis
This research discussed one of the characteristics of children with autism spectrum i.e. experiencing communication hindrance. A communication was an important thing which was used to convey the willing, idea, and so on therefore it required to develop their expression ability for communicating with other people. Based on the observation result in Kristen Peristera primary school, the children with autism spectrum required learning expressive communicative ability through telling story method. This research had purpose to describe how to prepare, implement, and evaluate the telling story activity in Kristen Peristera primary school.
This research used descriptive research method with qualitative approach. The technique of data collection was through interview, observation, and documentation. The techniques of data analysis used were data condensation, data presentation, making decision, and data verification. This research subject numbered 8 people i.e. headmaster, class teacher, counselor, and 4 children with autism spectrum.
The research result could be concluded that: 1) the implementation of telling story activity had been implemented well enough however, it needed to be enhanced in the step of preparation and required to be modified the environment conditioning during telling story activity so that it was not boring, and the technique and media used required to be renewed in order to attract the children’s attention more. 2) the problem during telling story activity i.e. lack of available media and the children’s seat setting. 3) the solutions taken for solving the problem existed were mixing the technique of telling story, maximizing with dramatization technique so that the children were interested, and understanding the story content and telling story in turn.
Keywords: Telling story method, expression communication, children with autism spectrum