Pengaruh Variasi Material Pegas Pada Rancang Bangun Alat Mode Shape Analyzer

The Effect Of Spring Material Variation In Design Shape Mode Analyzer Design

Dalam proses pembuatan Pegas tidak akan terlepas dari cacat produk hasil proses produksi dan ini merupakan kerugian yang akan sangat besar bagi perusahaan. Beberapa faktornya antara lain adalah faktor material, seperti: kekuatan bahan, struktur bahan, deformasi bahan dan lain-lain. Dapat dikatakan bahwa gaya (F) berbanding lurus dengan pertambahan panjang (Δx) dan berbanding terbalik dengan konstanta pegas (k). Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, saya menjadikan topik ini sebagai Tugas Akhir (TA) dengan judul “Pengaruh Variasi  Material Pegas Pada Rancang Bangun Alat Mode Shape Analizer” dengan tujuan dapat mengetahui hasil dari pengaruh variasi material pegas jika pegas diberi beban dan digetarkan seacara berulang-ulang. Di dalam rancangan ini menggunakan jenis penelitian yang berbentuk studi kasus dengan berbasis eksperimen (experiment research). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh variasi material terhadap konstanta pegas (k). Rancangan ini dimulai setelah seminar proposal tugas akhir. Langkah-langkah percobaan variasi material antara lain: 1) Menyiapkan alat dan bahan, 2) Melakukan percobaan pada pegas, 4) Menganalisa hasil percobaan, 5) Membuat kesimpulan. Hasil yang didapat dalam pengujian ini didapatkan bahwa nilai K system pada mode shape analizer pada material stainless steel sebesar 80,39 ± 13,7 N/m, sedangkan pada material baja sebesar 62,62 ± 14,66 N/m. Nilai modulus elastisitas (E) pada mode shape analizer pada material stainless steel sebesar 3,943 ± 1,140 N/m, sedangkan pada material baja sebesar 4,124 ± 361 N/m. Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar diameter pegas maka pertambahan panjang (Δx) yang dihasilkan akan semakin pendek. Pertambahan panjang (Δx) pegas sebanding dengan besar gaya yang diberikan

Kata Kunci: Pegas, Pengaruh Variasi Material, Mode Shape Analizer,  Konstanta Pegas (k)       , Modulus elastisitas (E)

In the manufacturing process, springs will not be separated from product defects resulting from the production process and this is a loss that will be very large for the company. Some of the factors include material factors, such as: material strength, material structure, material deformation and others. It can be said that the force (F) is directly proportional to the increase in length (Δx) and inversely proportional to the spring constant (k). Based on the problems above, I made this topic as a Final Project with the title "The Effect of Spring Material Variation in Design Shape Mode Analizer Design" in order to find out the results of the influence of spring material variation if the spring is given a load and vibrated repeatedly over and over. In this design, this type of research is in the form of case studies on an experimental basis. This study was conducted to determine the effect of material variations on the spring constant (k). This design began after the final project proposal seminar. Steps for the experiment of material variation include: 1) Preparing tools and materials, 2) Conducting experiments on springs, 4) Analyzing the results of experiments, 5) Making conclusions. The results obtained in this test found that the value of the K system in the shape analizer mode on stainless steel material was 80.39 ± 13.7 N / m, whereas in steel material it was 62.62 ± 14.66 N / m. The modulus of elasticity (E) value on the shape analizer mode in stainless steel material is 3,943 ± 1,140 N / m, while in steel material it is 4,124 ± 361 N / m. From the test results it can be concluded that the greater the diameter of the spring, the longer the increase (Δx) produced will be shorter. The length (Δx) of the spring is proportional to the amount of force applied

Keywords: Spring, Effect of Material Variations, Mode Shape Analizer, Spring Constants (k), Modulus of Elasticity (E)