Peran Moderasi Hubungan Guru-Murid terhadap Korelasi antara Motivasi Siswa dalam Bahasa Kedua (L2) dan Kesiapan Siswa untuk Berkomunikasi dalam Bahasa Kedua (L2WTC)

The Moderating Role of Teacher-Student Relationships on the Correlation between Students’ L2 Motivation and Students’ L2 Willingness to Communicate

Banyak penelitian telah secara konsisten menghubungkan motivasi bahasa kedua (L2) dengan kesiapan untuk berkomunikasi dalam bahasa kedua (L2WTC), menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara keduanya. Namun, pengaruh hubungan guru-murid terhadap korelasi ini masih kurang diteliti. Penelitian ini menyelidiki bagaimana hubungan guru-murid mempengaruhi korelasi antara motivasi L2 dan L2WTC, serta menyelidiki apakah kualitas hubungan guru-murid yang berbeda secara signifikan dalam mempengaruhi korelasi tersebut. Menggunakan skala yang telah ditetapkan, kuesioner didistribusikan ke seluruh populasi SMP Negeri 51 Surabaya, menghasilkan 222 respon untuk dianalisis. Analisis moderasi melalui analisis regresi digunakan untuk menganalisis data. Temuan menunjukkan bahwa hubungan guru-murid tidak secara signifikan memoderasi korelasi antara motivasi L2 siswa dan L2WTC mereka, juga tidak berbeda secara signifikan dalam pengaruhnya berdasarkan kualitas yang berbeda. Meskipun signifikansi statistik tidak tercapai pada ambang batas konvensional, penelitian ini mengindikasikan potensi signifikansi hubungan guru-murid dalam mempertahankan L2WTC, terutama dalam konteks di mana motivasi L2 mungkin kurang. Dengan demikian, meskipun tidak mencapai signifikansi statistik pada ambang batas konvensional, hasilnya menekankan pentingnya membina hubungan guru-murid yang positif dalam konteks pembelajaran bahasa.

Large body of studies has been consistently linked L2 motivation to L2WTC, indicating a significant positive correlation between the two. Yet, the influence of teacher-student relationships on this correlation remains understudied. This research investigates how teacher-student relationships influence the correlation between L2 motivation and L2WTC, as well as to investigate if varying qualities of teacher-student relationships differ significantly in influencing the correlation. Utilizing established scales, questionnaires were distributed to the entire population of SMP Negeri 51 Surabaya, resulting in 222 responses for analysis. Moderation analysis via regression analysis was employed to analyse the data. The findings showed that teacher-student relationships do not significantly moderate the correlation between students' L2 motivation and their L2WTC, nor do they significantly differ in influence across varying qualities. Although statistical significance was not achieved at the conventional threshold, the research hints the potential significance of teacher-student relationships in sustaining L2WTC, particularly in contexts where L2 motivation may be lacking. Thus, while not meeting statistical significance at conventional thresholds, the results underscore the importance of fostering positive teacher-student relationships in language learning contexts.